Desa Penglipuran masuk dalam daftar Desa Wisata Terbaik Dunia 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut sejumlah aktivitas yang disukai turis ketika berwisata ke desa itu. Apa saja?
Salah satu aktivitas favorit turis di Desa Penglipuran, Bangli, Bali, yang berjarak sekitar 60 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, adalah bermalam di sana.
"Desa Penglipuran paling digemari adalah spent a night in Penglipuran dan romantic dinner di desa paling bersih di dunia," kata Sandiaga dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta pada Senin (23/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Desa Penglipuran, yang baru saja masuk dalam jajaran desa wisata terbaik dunia 2023, memiliki sebuah guest house yang memungkinkan traveler menginap di sana. Penginapan itu bernuansa zaman dulu.
Ada tiga pilihan paket menginap yang ditawarkan Desa Penglipuran:
Β· Paket menginap 1 dikenakan biaya sebesar Rp 375 ribu yang sudah include dengan tiket masuk dan breakfast.
Β· Paket menginap 2 seharga Rp 600 ribu, sudah termasuk tiket masuk dan breakfast di tengah jalan desa.
Β· Paket menginap 3 seharga Rp 1,6 juta, sudah termasuk tiket masuk, breakfast, dan dinner di tengah jalan desa.
Beberapa fasilitas yang akan traveler dapatkan di kamar yakni, tempat tidur, kamar mandi, lemari, dan lain-lain. Uniknya, semua bangunan menggunakan konsep tradisional tanpa ada fasilitas AC atau kipas angin.
Lalu, bagi traveler yang memilih paket menginap 2 dan 3 malam akan mendapatkan breakfast dan dinner di tengah jalan Desa Penglipuran. Khusus untuk dinner, traveler akan makan di tengah jalan desa dengan konsep megibung ala Bali. Menu yang dihidangkan juga menu tradisional khas Bali.
Dinner ini menawarkan konsep megibung yakni menu-menu yang disajikan adalah menu lokal. Misalnya sate lilit, mujair nyat-nyat, sayur urap, jukut undis, nasi sela, dan bubur sumsum sebagai makanan penutup.
Selain aktivitas menginap, Sandiaga juga menyinggung keberadaan hutan bambu Desa Penglipuran yang asri. Dia memuji perawatan hutan itu karena terlihat asri.
"Di Penglipuran juga ada hutan bambu yang sangat terawat dan menjadi daya tarik," ujarnya.
Tak ketinggalan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menawarkan paket wisata ke Desa Bayung Gede yang lokasinya tak jauh dari Desa Penglipuran. Desa ini merupakan lokasi leluhur orang-orang Penglipuran sehingga bila datang ke sana, turis akan mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang lebih lengkap.
"Di atasnya (Desa Penglipuran) itu leluhurnya di Desa Bayung Gede, Kintamani. Itu bisa dijual menjadi satu kesatuan sehingga bisa mengangkat Desa Bayung Gede," ujarnya.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol