Jembatan kaca di Kampung Warna-warni Jodipan telah retak lama namun tak kunjung mendapat perhatian. Warga khawatir mirip kejadian jembatan kaca di Banyumas.
Warga kawasan Jodipan, Kota Malang telah melaporkan keretakan jembatan kaca yang menghubungkan antara Kampung Tridi dengan Kampung Warna-warni. Namun, respons Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lamban.
Ketua RW XII Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Adnan mengatakan, keretakan pada lapisan atas jembatan sudah diketahui warga sejak satu bulan lalu. Adanya keretakan itu, sudah disampaikan kepada dinas terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah satu bulan lalu diketahui ada keretakan itu. Apakah hanya pada lapisan atas saja atau sampai ke dalam. Makanya, kami laporkan ke dinas pariwisata, untuk bisa segera dilakukan pengecekan," ungkap Adnan ditemui di rumahnya, Jumat (27/10/2023).
Namun, lanjut Adnan, laporan warga soal adanya keretakan jembatan kaca tersebut belum juga direspons oleh dinas terkait sampai hari ini.
"Belum ada tindak lanjut. Padahal kami khawatir soal keamanan pengunjung yang melewati jembatan. Kalau sudah dicek dan dinyatakan masih aman, kita kan lega. Tidak was-was lagi," bebernya.
Kekhawatiran warga ini bukan tanpa sebab. Sebab, baru-baru ini, ada insiden jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang pecah hingga menewaskan satu orang.
"Kami tidak ingin seperti di Banyumas itu. Nanti pecah atau bagaimana. Kami khawatir soal keamanan jembatan. Karena melihat ada keretakan itu," imbuhnya.
Adnan mengaku, kapasitas jembatan kaca diketahui mampu menahan beban sampai 100 orang. Tapi pengecekan secara berkala semestinya dilakukan, sehingga kelayakan jembatan bisa diketahui.
"Kalau kapasitasnya mampu sampai 100 orang, meskipun saat ini yang melintas tidak banyak. Paling banyak 10 orang untuk saat ini, karena sepi pengunjung," akunya.
Adnan menyebut, keretakan ini sudah diketahui warga sejak sebulan lalu. Ia tak mengetahui penyebab dari keretakan pada lapisan jembatan tersebut. Apakah disebabkan oleh buruknya kualitas pembangunan jembatan atau faktor lain.
"Penyebabnya apa kami tidak tahu. Apakah faktor cuaca, atau kena getaran gempa atau faktor lain. Makanya memang perlu ada pengecekan berkala," tegasnya.
Dari pantauan detikJatim di lokasi, Jumat (27/10/2023), pukul 10.00 WIB, memang terlihat ada keretakan di lapisan atas konstruksi jembatan di sisi utara.
Keretakan yang terjadi bukan pada bagian kaca jembatan. Melainkan pada konstruksi semen di sisi utara bagian kaca. Sejumlah pengunjung yang datang juga terlihat lalu lalang, dan berswafoto di atas jembatan.
Diketahui, jembatan kaca penghubung Kampung Tridi dan Kampung Warna-warni diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton pada Senin (9/10/2017). Jembatan kaca itu memiliki panjang 20 meter yang berada di ketinggian 9,5 meter dan lebar 1,25 meter.
___________
Artikel ini telah tayang di detikJatim
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan