Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mempromosikan desa wisata dan pariwisata berkelanjutan di Jepang. Tepatnya pada gelaran the 6th Tourism Expo Japan (TEJ) Ministerial Round Table.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Osaka, Jepang pada Kamis (26/10), Sandiaga memaparkan fokus serta arah pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan. Ia pun menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk konsisten mendukung kegiatan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sandiaga menyebut pihaknya melakukan pemberdayaan komunitas dan masyarakat lokal melalui pengembangan Desa Wisata di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transformasi pariwisata yang coba untuk dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana pariwisata dapat menimbulkan efek positif bagi local community di berbagai daerah, dengan salah satu lokomotifnya adalah pengembangan Desa Wisata melalui program seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2023).
Sandiaga menegaskan Pemerintah Indonesia berupaya terus memajukan inisiatif pariwisata hijau melalui sejumlah program yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Hal ini digalakkan khususnya di kalangan generasi muda Indonesia.
"Seperti sertifikasi CHSE, pengurangan emisi karbon, dan program food loss and food waste," ucapnya.
Ia menilai langkah-langkah transformasi yang gencar dilakukan oleh Indonesia dan dunia telah membawa pergeseran paradigma pariwisata global untuk masa depan. Sandiaga meyakini pariwisata dunia tidak saja berhenti pada paradigma keberlanjutan, namun lebih daripada itu.
Ia mengatakan kemunculan model pariwisata regenerative juga dapat memperbaiki serta meremajakan lingkungan hidup.
"Pada masa lampau, pariwisata global mengenal istilah '3S', yaitu Sun, Sea, and Sand atau Matahari, Laut, dan Pasir. Namun dewasa ini, istilah tersebut kemudian bertransformasi menjadi Serenity, Sustainability, and Spirituality atau Ketenangan, Keberlanjutan, dan Spiritualitas," paparnya.
"Dan selanjutnya, kami percaya bahwa fase berikutnya adalah regenerative tourism yang tidak hanya akan bertumpu pada, misalnya, pengurangan emisi karbon dunia," sambung Sandiaga.
Ia berpesan upaya perbaikan dan revitalisasi destinasi pariwisata bisa menjadi lebih baik dengan beberapa kunci. Hal yang dimaksud ialah inovasi, inisiatif, strategi adaptif, serta kolaborasi penuh dari seluruh stakeholder pariwisata yang terlibat.
"Seperti Bali yang telah berhasil memberdayakan pariwisata melalui cultural preservation," sebutnya.
Sebagai informasi, Sandiaga turut didampingi oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini dan Wakil Duta Besar RI untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia, John Tjahjanto Bustami.
Ni Made Ayu Marthini menjelaskan TEJ Ministerial Round Table adalah sub-event tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian penyelenggaraan Tourism Expo Japan (TEJ), salah satu bursa pameran pariwisata internasional terbesar di Jepang.
"Perhelatan subevent ini merupakan sebuah forum diskusi serta sharing knowledge antar stakeholder industri pariwisata global, termasuk di antaranya adalah Menteri Pariwisata dari beberapa negara undangan dan asosiasi pariwisata internasional, untuk dapat berbagi, berdiskusi, serta berdialog secara konstruktif untuk memajukan industri pariwisata global," pungkasnya.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan