Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut mengomentari kejadian nahas yang menewaskan satu pengunjung di jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sandi akan berkoordinasi dengan daerah dan pihak terkait untuk memperketat lagi regulasi keamanan di objek wisata.
Dalam Konferensi pers Senin (30/10/2023), Sandiaga menyatakan turut berduka atas meninggalnya satu wisatawan dan tiga lainnya yang mengalami luka-luka akibat pecahnya jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus.
"Kami sangat prihatin dan berbela sungkawa atas korban yang jatuh," ujar Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengatakan bahwa kesalahan terbesar dalam kecelakaan itu adalah perizinan yang tidak diurus dengan benar. Padahal, keamanan wisatawan dan pekerja wisata adalah faktor di sebuah objek wisata. Dan, jembatan kaca di ketinggian tertentu merupakan wahana yang berpotensi bahaya.
"Salah satu yang miss adalah bahwa perizinannya tidak diurus dengan benar. Padahal ini kan fasilitas pariwisata yang dibangun di atas ketinggian tertentu yang harusnya memiliki standar keselamatan yang terverfikasi oleh PUPR, oleh kemenparekraf, hingga pembinaannya," ujar Sandiaga.
Adapun langkah yang diambil kemenparekraf ke depannya adalah memperketat teknis mulai dari desain hingga perizinannya.
"Ke depannya, saya telah instruksikan untuk kolaborasi lebih ketat dengan dinas pariwisata, kementrian teknis terkait agar desain ini jangan hanya menampilkan keunikan saja," kata dia.
"Kadis Banyumas kan sudah menyampaikan, salah satu yang fatal dari kejadian ini adalah ketebalan kacanya yang tipis. Dan ini ternyata kalau dilihat merupakan suatu kesalahan yang sangat fundamental. Nah ini, ke depannya saya akan bersama Pak Kadis juga para stockholder terkait untuk lebih bisa memastikan perizinan yang sesuaikan dengan risikonya melalui review yang lebih ketat agar tidak terjadi kejadian serupa," kata Sandiaga.
Kronologi
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disporabudpar Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra, mengungkapkan kronologi kecelakaan yang terjadi di jembatan kaca di daerah wisatanya.
"Kejadian ini terjadi pada hari Rabu (26/10) pukul 10.00 WIB. Ada berkunjung lebih kurang 15 wisatawan ke area The Geong atau hutan Pinus, empat di antara pengunjung itu selfie di lokasi jembatan kaca," kata Setia.
"Ketika sudah berada di tengah-tengah, jembatan kaca tersebut pecah. Hingga terjadilah insiden kecelakaan, dua bisa tidak jatuh karena berpegangan pada jembatan, bergelantungan. Tapi yang dua orang lagi jatuh, yang satu meninggal dunia dan satunya lagi mengalami luka-luka," Setia membeberkan.
Setelah kejadian nahas ini, Pemerintah Kabupaten Banyumas dan pihak terkait langsung mengambil sejumlah langkah. Dalam penyelidikan ditemukan ternyata kaca yang digunakan pada jembatan itu sangat tipis.
"Pertama dari babak Kapolresta langsung mengadakan penyidikan bersama dengan labor forensik dari Polda Jawa Tengah. Ditemukan bahwa ketebalan kaca tersebut cukup tipis hanya 1,2 cm. Serta dari aspek-aspek infrastrukturnya dan sebagainya itu masih jauh dari standar kelayakan," kata Setia.
Setia melanjutkan, langkah kedua dari Pemda Banyumas adalah menetapkan tersangka atas pengelolaan hutan pinus. Lalu langkah terakhir adalah menutup semua wahana yang memiliki jembatan kaca di Banyumas.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!