Disebut-sebut Piramida Tertua di Dunia, Begini Kondisi Terkini Gunung Padang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Disebut-sebut Piramida Tertua di Dunia, Begini Kondisi Terkini Gunung Padang

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 31 Okt 2023 07:41 WIB
Situs Cagar Budaya Gunung Padang
Situs Cagar Budaya Gunung Padang. (Weka Kanaka/detikcom)
Cianjur -

Gunung Padang merupakan situs sejarah yang menyimpan segudang misteri hingga kini. Situs ini menarik banyak wisatawan, akademisi, hingga peneliti. Bagaimana kondisi terkini?

Salah satu misteri yang masih menyelimuti situs ini adalah terkait usia bebatuan, peradaban yang membentuknya, hingga bentuknya yang bersusun ke atas dan dinilai layaknya piramida.

Sebuah penelitian terbaru oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang beranggotakan 12 peneliti. Salah satunya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yakni Professor Danny Hilman Natawidjaja, menyebut situs yang nampak sebagai batuan balok berserakan di sebuah bukit itu sebagai piramida tertua di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran dengan kondisi terkini, detikcom berkunjung ke situs Cagar Budaya Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (28/10/2023).

Tim detikcom tiba di Gunung Padang sekitar pukul 14.30 WIB. Kendati telah cukup sore, tetapi terlihat pengunjung masih cukup ramai. Pengunjung yang datang membawa kendaraan pribadi seperti motor, mobil, hingga bus shuttle.

ADVERTISEMENT

Berkunjung di sini, pengunjung tidak akan kebingungan, karena terlihat cukup banyak petugas yang akan memberikan informasi maupun perjalanan di area wisata.

Situs Cagar Budaya Gunung PadangSumur Cikahuripan di Gunung Padang. (Weka Kanaka/detikcom)

Memasuki area situs, kami langsung disuguhkan oleh adanya sumur yang bernama Sumur Cikahuripan. Terlihat sumur ini digunakan oleh pengunjung untuk membersihkan diri atau diambil airnya di sebuah botol. Airnya hanya berada di dasar sumur dan cukup dingin untuk dibasuh ke muka.

Menurut Polisi Khusus Cagar Budaya, Nanang Sukmana, air sumur tersebut juga kerap digunakan wisatawan minat khusus seperti wisata religi dan spiritual. Tak jarang juga ada yang mempercayai air tersebut bisa menjadi obat.

"Kegunaan sumur tersebut adalah untuk bersuci sebelum pengunjung naik ke atas, tapi digunakan oleh pengunjung minat khusus seperti religi, spiritual, dll. Dan air tersebut suka dibawa pulang untuk diminum dan dipercayai sebagai obat," ujar Nanang kepada detikcom.

Kemudian, berjalan sedikit ke sisi kanan, traveler disuguhkan dengan dua jalur menuju puncak Gunung Padang. Di sisi kanan terdapat jalur baru dan di sisi kiri jalur lama. Perbedaan antara keduanya adalah jarak tempuhnya dan rumitnya bebatuan. Pada jalur lama jarak tempuh lebih dekat, yakni kurang lebih sekitar 175 meter namun dengan bebatuan yang rumit dan tinggi. Sedangkan di sisi kanan jaraknya sekitar 305 meter dengan rute yang lebih nyaman.

Situs Cagar Budaya Gunung PadangJalur lama untuk menaiki Gunung Padang. (Weka Kanaka/detikcom)

Kami memilih jalur yang lebih dekat namun cukup merepotkan, yakni jalur di sisi kiri, yakni jalur lama. Terlihat batuan yang tersusun di jalur ini tidak cukup rapi dan cukup tinggi. Pada saat pendakian, terlihat tidak ada pengunjung yang melewati atau terlihat oleh kami, sehingga kami menduga kunjungan hari ini cukup sepi.

Sesampainya di puncak, baru terlihat banyak pengunjung tengah menikmati situs purbakala ini. Para pengunjung terlihat sedang menikmati suasana dengan duduk-duduk, hunting foto, serta terlihat pula rombongan tur yang sekitar 30 orang.

Rombongan tersebut terlihat sedang dipandu terkait sejarah Gunung Padang oleh petugas. Selain itu, pengunjung yang datang terlihat dari berbagai umur, namun didominasi oleh orang dewasa.

Situs Cagar Budaya Gunung PadangPengunjung di Situs Cagar Budaya Gunung Padang. (Weka Kanaka/detikcom)

Selain itu, di bagian atas pun terlihat banyak pula petugas lainnya, banyak dari mereka terlihat tengah memandu dan membersihkan area situs dari sampah dedaunan. Tak terlihat sampah sisa makanan ataupun makanan sintetis lainnya, karena pengunjung dilarang membuang sampah sembarangan di area lokasi situs.

Situs Cagar Budaya Gunung PadangSitus Cagar Budaya Gunung Padang. (Weka Kanaka/detikcom)

Pemandangan di atas Gunung Padang ini nampak begitu luar biasa. Terlihat mungkin ratusan batuan kekar kolom (coloumnar joint) tersusun di sini. Batuan besar tersebut nampak begitu tak beraturan, namun terkelompok. Banyak batu yang tersusun horizontal, ada pula yang tersusun vertikal. Banyak juga terlihat batuan yang terlihat diagonal.

Menurut para petugas, hal ini dipengaruhi juga oleh aktivitas wisatawan yang kerap berduduk di batuan yang berdiri atau tersusun vertikal. Hal itu membuat pengunjung dilarang duduk ataupun berdiri di bebatuan vertikal agar tidak mengubah posisi batuan di situs Cagar Budaya tersebut.

Semakin sore, situs ini terlihat semakin sepi, hal itu karena situs Gunung Padang hanya buka pukul 08.00-16.00 WIB. Namun, terlihat pula rombongan pengunjung dengan belasan orang tengah berdiam diri di bangunan yang tersedia di sana.

Rombongan itu menyebut kunjungannya ke Gunung Padang adalah untuk melakukan meditasi dan memanjatkan doa pada malam hari. Pada waktu kami menuruni gunung tersebut, terlihat juga beberapa pengunjung yang ingin melakukan wisata malam di Gunung Padang. Rata-rata mereka ingin melakukan hal yang sama. Mengingat pada hari tersebut diketahui tengah terjadi Gerhana Bulan.

"Untuk malam hari yang diperbolehkan hanya yang minat khusus seperti religi, spiritual, meditasi dan pengamatan astronomi. Namun yang kunjungan malam wajib didampingi oleh petugas, pemandu, juru kunci," ujar Nanang Sukmana.

Pada kunjungan kami di hari itu, terlihat tidak banyak wisatawan mancanegara yang terlihat. Pengunjung didominasi oleh turis lokal.

Sedangkan di hari berikutnya, Minggu (30/10/2023), terlihat pengunjung di situs Gunung Padang semakin ramai. Makin banyak motor, mobil, serta Bus Shuttle terparkir di area depan. Pada hari ini pun pengunjung makin beragam, anak muda juga terlihat lebih banyak dari hari sebelumnya.




(wkn/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Misteri Gunung Padang
Misteri Gunung Padang
34 Konten
Situs Cagar Budaya Gunung Padang masih menyimpan misteri mengenai bagaimana terbentuknya bangunan punden berundak yang berukuran sangat besar di sana. Selain menyimpan misteri, situs ini juga menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads