Gunung Padang terkenal sebagai situs yang menyimpan ratusan batuan kekar kolom (Columnar Joint) yang misterius dan bahkan ada yang bisa berbunyi.
Salah satu batuan misterius di sini adalah adanya batu yang bisa berbunyi dan dinamai sebagai Batu Gamelan dan Batu Kecapi. Pada kunjungan detikcom ke Gunung Padang, Sabtu (28/10/2023), kami melihat langsung dan menyaksikan batu itu diketuk dan menghasilkan bunyi yang berbeda dengan bunyi batu lain jika diketuk.
Salah seorang pengelola situs memperagakan kami cara mengetuknya dan memang suaranya cukup nyaring, tidak seperti suara yang tidak nyaring ketika kami pukul di batuan umumnya di lokasi.
Walau demikian, menurut Peneliti Ahli Utama Bidang Arkeologi. BRIN, Dr. Lutfi Yondri. M.Hum, batu di Gunung Padang memang berpotensi untuk berbunyi, namun dengan syarat tertentu.
"Sebenarnya batu kecapi, batu apa lagi, batu yang bisa menghasilkan bunyi-bunyian itu sebenarnya semua balok batu yang ada di Gunung Padang itu menghasilkan bunyi, asal dia diangkat, terangkat," ujarnya saat ditemui detikcom di Bandung, Minggu (29/10/2023).
"Jadi ada resonansi, karena batu-batu Gunung Padang itu cukup padat, cukup masif kalau dikasih getaran, ketokan, itu akan menghasilkan resonansi dan menghasilkan bunyi," lanjutnya.
Namun, ia pun juga tak menyangkal adanya batuan-batuan yang khusus di sana. Mengingat situs tersebut dulunya dipercaya sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat di era pembuatnya.
"Ya, kita bisa melihat susunan-susunan itu ya, ada seperti tempat duduk atau kursi batu. Di era masa lalu itu, pada saat tradisi upacara pemujaan leluhur itu hadir di tengah masyarakat, ada batu-batunya yang digunakan sebagai tempat duduk atau disebut dengan batu kursi itu," jelasnya.
Selain itu ia menjelaskan di Gunung Padang juga terdapat batu menhir besar yang sekarang telah rubuh. Ia menyebut batu itu juga penting namun masih menjadi tanda tanya terkait fungsinya saat dulu.
"Itu terutama kita bisa lihat di teras satu dan di bagian puncaknya itu sebenarnya ada menhir besar, itu sekarang sudah rubuh, itu di depannya batu datar. Apakah digunakan untuk duduk oleh pembesar upacara saat itu, atau hanya meletakkan sesajian di situ?," ucapnya.
Lalu di saat ini, terdapat pula batuan yang tengah berkembang di masyarakat dan memiliki arti dan filosofi tersendiri. Misalnya Batu Kujang, yakni batu yang memiliki lekukan layaknya senjata tradisional Jawa Barat Kujang. Ada pula Batu Tapak Maung, yak sebagian orang mengira bahwa batu itu bermotif telapak tangan macan.
Simak Video "Video Menbud Buka Peluang Kolaborasi dengan Arkeolog Luar di Riset Gunung Padang"
(wkn/wsw)