Fakta Raptor, Burung Pemangsa yang sedang Migrasi dari Siberia ke Karawang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Raptor, Burung Pemangsa yang sedang Migrasi dari Siberia ke Karawang

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 08 Nov 2023 09:05 WIB
Peristiwa migrasi raptor di puncak gunung Sanggabuana Karawang
Peristiwa migrasi raptor di puncak gunung Sanggabuana Karawang. (Istimewa/ dok SCF)
Jakarta -

Ribuan raptor atau burung pemangsa tertangkap mata berada di Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Berikut fakta tentang raptor si burung cerdas.

Burung-burung tersebut terbang dari Siberia, Rusia dan tiba di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana, Karawang sejak akhir Oktober 2023. Kawanan burung itu meninggalkan Siberia untuk menghindari musim dingin dan menuju Karawang untuk mencari wilayah tropis yang lebih hangat.

Comunication Partnership Adviser Burung Indonesia Ria Saryanthi mengatakan raptor bermigrasi melewati koridor daratan sebelah timur yang terbang melalui China, Semenanjung Malaya, dan berakhir di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan SCF Komarudin mengatakan Pegunungan Sanggabuana merupakan salah satu lokasi dari jalur migrasi tiga jenis burung raptor atau elang, yaitu elang-alap Cina, elang-alap Nipon, dan sikep-madu Asia.

Bagaimana raptor bisa melintas dengan jarak yang teramat jauh? Apa saja keunggulannya? detikTravel merangkup fakta tentang raptor, burung pemangsa nan cerdas, dari sejumlah sumber.

Berikut fakta tentang raptor:

1. Burung Pemangsa Berbagai Jenis

Raptor atau burung pemangsa merupakan kelompok burung yang menangkap mangsa hidup. Kata "raptor" berarti "merebut atau menggenggam" dalam bahasa Latin.

Raptor menggunakan cakarnya yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsanya dan mempertahankan diri.

Burung raptor dicirikan dengan sebagai predator makhluk hidup lain (karnivora), penglihatan tajam, cakar yang kuat dan tajam, dan paruh runcing dan tajam.

2. Pendengaran dan Penglihatan bak Seorang Pemburu

Raptor memiliki pendengaran dan penglihatan yang tajam, yang diperkirakan delapan hingga 10 kali lipat kemampuan manusia.

Telinga burung raptor merupakan alat penting dalam mencari mangsa. Telinga mereka terletak di belakang mata di tepi cakram wajah dan tertutup oleh bulu. Mereka diimbangi secara vertikal (satu lebih tinggi dan satu lagi lebih rendah) untuk membantu menemukan sumber suara dengan lebih tepat.

Mata raptor juga tajam. Itu membantu mereka menemukan dan melacak mangsanya. Mata burung raptor sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran tengkoraknya. Tapi burung pemangsa tidak bisa menggerakkan matanya seperti manusia.

Sebaliknya, mereka memiliki tulang tambahan di lehernya yang memungkinkan mereka menggerakkan seluruh kepalanya. Beberapa burung pemangsa, seperti burung hantu, dapat memutar kepalanya 270 derajat!

3. Umur dan Pola Makan

Meskipun sulit memperkirakan umur burung pemangsa di alam liar, banyak burung yang dapat hidup hingga lima atau enam tahun. Namun, kebanyakan burung tidak berhasil melewati musim dingin pertama mereka. Biasanya, disebabkan oleh predasi atau kelaparan.

Jika seekor burung berhasil melewati musim dingin pertamanya, maka mencari makanan menjadi kekhawatiran terbesarnya. Kebanyakan burung pemangsa memiliki pola makan yang bervariasi, di antaranya mamalia kecil (seperti tikus dan kelinci), reptil (seperti ular, kadal, dan katak), serangga besar (belalang dan jangkrik misalnya) dan burung lainnya.

4. Cerdas, Mudah Beradaptasi, dan Pengatur Strategi Andal

Burung raptor cerdas dan mengetahui waktu yang tepat untuk bermigrasi. Burung pemangsa bisa cepat merasakan perubahan suhu di wilayah asalnya. Mereka juga memiliki kemampuan mengamati posisi matahari untuk mengetahui musim di daerah asalnya ketika sedang berada di daerah migrasi.

Ketika bermigrasi, burung raptor juga mampu memanfaatkan daerah transit untuk beristirahat dan mencari makanan. Selain itu, ketika pergi berkelompok, mereka akan berbagi peran untuk menghemat energi dan menghindari ancaman predator lain.

5. Penantang Maut

Perjalanan burung pemangsa atau raptor bermigrasi dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan menjadi bukti kuat raptor adalah burung pemberani dan penantang maut.

Migrasi itu bukan tanpa risiko. Potensi untuk diadang cuaca ekstrem, tersesat, bahkan sampai diburu oleh para pemburu liar terbuka.

6. Kemampuan navigasi canggih layaknya pesawat

Raptor sudah membetot perhatian peneliti karena kemampuan migrasinya. Terutama, terkait kemampuan navigasi.

Memori spasial burung yang kompleks mampu menciptakan peta ingatan lokasi-lokasi yang dikenal, termasuk hubungan antarlokasi, dan tanda-tanda dan bentang alam yang istimewa. Selain itu, raptor memiliki alat navigasi serupa kompas matahari.

Kemampuan itu bisa menghubungkan lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi dan memperkirakan rute penerbangan teraman.

7. Teknik terbang seperti pesawat canggih

Raptor juga unggul dengan teknik terbang sehingga efisien dan bisa menghemat energi. Teknik terbang itu disebut-sebut setara dengan pesawat canggih.

Teknik terbang raptor itu teknik soaring, yang memanfaatkan arus panas bumi, sehingga mereka tidak harus mengepakkan sayapnya ketika terbang.

Burung-burung raptor bermigrasi ini juga memanfaatkan pantulan angin (slope soaring) dari lembah atau permukaan yang miring untuk meluncur. Teknik inilah yang dimanfaatkan manusia di industri penerbangan.




(fem/fem)

Hide Ads