Memasuki musim hujan berbagai antisipasi untuk mengamankan operasional perjalanan kereta cepat Whoosh disiapkan KCIC. Bagaimana caranya?
Dari rilis KCIC, Sabtu (11/11/2023), disebutkan Kereta Cepat Whoosh didesain untuk mampu beroperasi optimal di negara empat musim maupun negara dua musim melalui sensor-sensor deteksi hujan dan petir yang terpasang. Konstruksi maupun KCIC400AF telah disesuaikan dengan kondisi iklim tropis yang ada di Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KCIC juga telah memasang sensor setiap 20 km di sepanjang trase. Alat sensor tersebut akan mengirim data tentang intensitas hujan ke pusat kendali. Jika curah hujan yang terdeteksi berpotensi menimbulkan ancaman maka kecepatan maksimal perjalanan akan diturunkan.
Tidak hanya mendeteksi hujan, untuk proteksi dari ancaman angin kencang, terdapat 17 unit sensor yang bisa mengukur arah dan kecepatan angin. KCIC juga sudah menggunakan Lightning Protection System yang lengkap sehingga dapat meningkatkan keamanan perjalanan di tengah sambaran petir.
Dalam hal konstruksi, KCIC telah dan akan terus memastikan bahwa jalur kereta cepat memiliki drainase yang baik sehingga tingginya curah hujan tidak akan membahayakan jalur kereta cepat.
Jalur kereta cepat terdiri dari 82,7 km jalur layang, 42,7 km jalur di atas tanah, dan 13 terowongan dengan total panjang terowongan 16,8 km. Seluruh prasarana pada jalur Kereta Cepat Whoosh dipastikan dalam kondisi yang andal dan siap menghadapi musim penghujan ini.
Berbagai fitur yang diterapkan pada Kereta Cepat Whoosh digunakan untuk dapat mengantisipasi berbagai potensi gangguan eksternal yang dapat menghambat hingga membahayakan perjalanan Kereta Cepat Whoosh.
Selain itu, seluruh jalur yang dilalui kereta cepat juga telah dilengkapi pagar pengaman untuk sterilisasi jalur dari orang yang tidak berkepentingan atau hewan. Sebab, banyak peralatan listrik bertegangan tinggi di lokasi dan Kereta Cepat akan berhenti jika terdapat benda asing, orang dan hewan pada jalur lintas karena membahayakan keselamatan.
Untuk meningkatkan pengawasan, KCIC juga telah memasang CCTV di sepanjang jalur dan menyiagakan petugas untuk pengamatan langsung di lapangan. Melalui langkah tersebut, dimungkinkan melakukan respons yang cepat terhadap situasi darurat dan mendeteksi jika ada pergerakan benda asing atau hal lain yang membahayakan keselamatan.
Selain itu, KCIC memiliki berbagai instrumen untuk melindungi kereta cepat dari berbagai bahaya. Di antaranya, Disaster Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman keselamatan, yang peka terhadap benda asing di sepanjang trase, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.
Selain itu, KCIC juga memiliki pusat pengelolaan data yang dilengkapi dengan perangkat canggih untuk memantau dan mengelola semua aspek keamanan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!