Liburan ke Papua tak lengkap rasanya tak mengenakan baju adatnya lalu mengabadikan fotonya. Baju yang terbuat dari kulit kayu ini begitu unik.
Beberapa waktu lalu detikTravel datang ke Papua, tepatnya ke Kabupaten Keroom untuk menghadiri Festival Budaya Keroom 2023. Salah satu stand yang meramaikan festival ini adalah Jari-jari Keriting, sebuah kriya yang membuat baju kreasi Papua.
Fatma Ramandey, pemilik sekaligus pengrajin baju adat Papua ini mengutarakan dia fokus di bidang ini semenjak tahun 2016. Usaha rumahannya ini perlahan makin berkembang dan dikenal luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak diingkari, salah satu caranya memperkenalkan buah tangannya ini melalui TikTok. Berkat media sosial, dia dan Jari-jari Keriting semakin berkembang dan dikenal. Dia juga menjual hasil tangannya secara online.
"Setiap tahun saya selalu hadir di Keroom, diundang Pemda. Berkat adanya festival, orang semakin tahu keberadaan jari-jari Keriting ini. Dulu, untuk menyewa baju Papua atau baju tari orang harus ke kota. Sekarang tidak lagi, di Keroom sudah ada penyewaan baju," kata Fatma.
![]() |
Jari-jari Keriting membuat produk berupa mahkota, baju dari kulit kayu, rok dari daun sagu dan daun sawit. Teruntuk harganya, Fatma menjual bajunya sepaket penuh Rp 2,5 juta.
"Membuat baju dari kulit kayu membutuhkan waktu seminggu, karena itu harganya mahal. Kita menjual satu paket baju Rp 2,5 juta yang terdiri dari baju dari kulit kayu, rok, mahkota dan noken," jelasnya.
Jika traveler tak ingin membeli, bisa kok mencoba baju dan didandani ala Papua. Untuk didandani (cat wajah) harganya Rp 15 ribu dan penyewaan baju Rp 35 ribu. Jadi total bila ingin berfoto paket lengkap traveler hanya perlu membayar Rp 50 ribu.
detikTravel pun mencoba memakai baju kreasi Papua ini lengkap dengan lukis wajah. Dengan lihai, Fatma memoleskan jemarinya mengecat wajah saya. Uniknya, kita tak perlu request mau gaya atau corak seperti apa, nanti Fatma lah yang menentukan kreasi yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit kita.
"Biasanya saya yang menentukan warna cat dan coraknya seperti apa. Karena biasanya menyesuaikan dengan warna kulit kan. Kalau kulit orang Papua biasanya memakai cat yang warna terang. Kalau warna kulitnya sawo atau terang, biasa saya pakai cat hitam putih saja," papar Fatma.
![]() |
Setelah wajah dilukis, lanjut ke pemasangan baju. Tak butuh lama, semua sudah terpasang di badan saya, mulai dari baju, rok dan mahkota.
Fatma menyediakan tempat berfoto khusus supaya para kostumernya bisa mendapatkan suasana Papua yang khas. Namun, traveler diperbolehkan juga untuk berfoto dengan latar yang lain kok.
Nah, bila traveler liburan ke Papua, coba ya berfoto dengan baju khas Papua ini.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum