Mendekati libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), aktivitas Gunung Merapi justru naik kembali.
Dalam kurun waktu pagi hingga siang ini (19/12), Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava lebih dari sekali. Berikut hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terhadap aktivitas vulkanik Merapi pukul 06.00-12.00 WIB hari ini.
"Teramati 2 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter. Teramati 2 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter," demikian tertulis pada Laporan Aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Selasa 19 Desember 2023 pukul 06.00-12.00 WIB, yang disampaikan BPPTKG kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi meteorologi Gunung Merapi yang memiliki ketinggian 2.968 mdpl dan berada di perbatasan Sleman (DIY) dengan Magelang, Boyolali, Klaten, Jateng, teramati cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 22-29 derajat celsius, kelembapan udara 57-72 persen, dan tekanan udara 838-949 mmHg.
Secara pantauan, Gunung Merapi tampak jelas hingga berkabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah dapat dilihat berwarna putih dengan intensitas tipis dan tingginya sekitar 50-100 meter di atas puncak kawah.
Sedangkan terkait kegempaan, tercatat ada 15 guguran dengan amplitudo: 3-17 mm, durasi: 66.7-149.6 detik.
"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," jelas BPPTKG.
Selain itu, BPPTKG juga menyampaikan sejumlah rekomendasi, di antaranya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hal ini akan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat maupun liburan jelang akhir tahun. Dihimbau bagi masyarakat atau wisatawan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat mesti mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," imbuhnya.
____________
Artikel ini telah tayang di detikJogja
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit