Tradisi Unik Suku Mentawai: Wanita Dikerik Giginya Sampai Runcing Biar Cantik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tradisi Unik Suku Mentawai: Wanita Dikerik Giginya Sampai Runcing Biar Cantik

Vania Dinda Azura - detikTravel
Jumat, 29 Des 2023 20:05 WIB
Foto: Dok. Budaya Indonesia org
Foto: Wanita suku Mentawai (dok. Budaya Indonesia org)
Mentawai -

Suku Mentawai di Sumatera Barat punya tradisi unik yang masih dilestarikan sampai sekarang. Salah satunya, mengerik gigi wanita sampai runcing agar cantik.

Wanita-wanita suku Mentawai mengenal tradisi mengerik atau mengikir gigi mereka sampai runcing. Tak hanya satu gigi saja yang dikerik, melainkan semua gigi alias 32 buah.

Dilansir dari Jurnal Tradisi Tato, Meruncingkan Gigi pada Wanita Suku Mentawai dalam Perspektif Tindakan Sosial karya Nunung Andriani, tradisi ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita suku Mentawai yang ingin terlihat cantik, maka mereka akan meruncingkan giginya. Dengan gigi yang runcing, mereka jadi bertambah cantik, sehingga sang suami akan makin sayang dan tidak pergi meninggalkan mereka.

Masyarakat suku Mentawai percaya, bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dalam jiwa, harus diikuti dan sejalan dengan bentuk tubuh.

ADVERTISEMENT

Menurut buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia karya Fitri haryani Nasution, wanita suku Mentawai percaya bahwa mengerik gigi dapat menambah aura kecantikan dan melambangkan kedewasaan seorang wanita.

Bagi suku Mentawai, seorang wanita dapat dikatakan cantik apabila telah memenuhi tiga kriteria, yakni memiliki telinga yang panjang, tubuh yang berhiaskan tato, dan gigi yang runcing.

Prosesi Mengerik Gigi Masih Manual

Proses kerik gigi wanita suku Mentawai dilakukan secara manual dengan alat dari besi yang telah diasah hingga tajam. Proses meruncingkan gigi ini sangat menyakitkan, karena dilakukan tanpa proses anestesi (bius) sama sekali, tidak seperti tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi.

Pengerikan gigi ini juga memakan waktu yang cukup lama sehingga butuh mental yang kuat dan tangguh bagi wanita yang ingin melakukannya. Namun meskipun terasa menyakitkan, tradisi ini masih dijaga erat oleh masyarakat Mentawai.

Tidak jarang para wanita suku Mentawai menantikan prosesi peruncingan gigi ini dengan tujuan agar dapat terlihat cantik dan menawan dengan bentuk gigi mereka. Biasanya prosesi ini diikuti oleh wanita yang akan menikah.

Tradisi kerik gigi dimaknai sebagai salah satu perjuangan para wanita suku Mentawai dalam menemukan jati dirinya, serta dapat menambah pesona bagi para lelaki yang melihatnya.

Tradisi mengerik gigi juga dimaknai sebagai sikap untuk mengendalikan diri dari enam sifat buruk manusia yang telah lama tertanam atau disebut juga sebagai Sad Ripu, yang terdiri atas hawa nafsu (Kama), tamak (Lobha), marah (krodha), mabuk (Maba), iri hati (Matsarya), dan bingung (Moha).


------

Artikel ini telah naik di detikSumut.




(wsw/wsw)

Hide Ads