Pecah! Wisman ke Bali Lebih dari 5 Juta Kunjungan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pecah! Wisman ke Bali Lebih dari 5 Juta Kunjungan

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 04 Jan 2024 06:47 WIB
Sejumlah wisatawan membawa papan selancar berjalan menuju ke tengah laut saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (25/9/2023). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan untuk retribusi sebesar Rp150 ribu kepada turis asing yang masuk Pulau Dewata diterapkan mulai Februari 2024 dan mekanismenya serta tata cara pungutan uang kepada turis asing hingga saat ini masih disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Ilustrasi wisatawan di pantai di Bali (Nyoman Hendra Wibowo/Antara)
Jakarta -

Sampai akhir tahun, jumlah kunjungan turis asing ke Bali melebihi target, yaitu lebih dari 5 juta kunjungan. Angka itu melebihi target sebanyak 4,5 juta kunjungan.

"Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sampai akhir tahun sebanyak 5.328.238 orang. Data ini kami ambil dari data imigrasi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Bali, Tjok Bagus Pemayun, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, Bali menginginkan tak hanya jumlah turis yang melebihi target, namun juga adanya peningkatan pariwisata yang berkualitas dan bermartabat.

"Adapun wisatawan asing yang paling banyak ke Bali didominasi oleh Australia. Kedua adalah India, ketiga China, keempat Inggris, kelima USA/Amerika, keenam adalah Korsel, ketujuh Prancis, kedelapan Singapura, kesembilan Jerman, dan sepuluh Malaysia," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Bali hingga akhir tahun 2023 hampir 10 juta kunjungan.

"Jumlah wisnus sebanyak 9.877.911 orang di akhir tahun 2023 ini. Kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisnus di luar ekspektasi kami, sangat luar biasa," kata dia.


Berbenah dari kasus kemacetan di bandara yang viral saat akhir tahun 2023

Sejumlah catatan penting pun dibawa pariwisata Bali untuk berbenah di tahun 2024 nanti.

"Pengalaman kemarin dengan adanya kemacetan, tentu jadi pembelajaran bagi kami sehingga tahun ini, mudah-mudahan tidak terulang lagi. Karena memang kemarin kalau kita lihat jumlah kendaraan di akhir tahun dibanding saat Natal, masih tinggi jumlah saat Natal," kata Tjok Bagus.

"Tetapi, memang ada beberapa titik dan di tempt pusat oleh-oleh, memang kapasitas parkir masih terbatas. Sehingga keluar daripada tempat parkir, jalur dari jalan itu diambil. Itu jadi catatan bagi kami," Tjok Bagus menambahkan.




(sym/fem)

Hide Ads