Berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin membahas tentang turis India yang memboikot berwisata di Maladewa. Kabar tentang pesawat Garuda Indonesia yang putar balik juga menjadi perhatian.
India menyatakan perang dingin pada Maladewa dengan memboikot pariwisatanya. Kini negara kecil kepulauan itu berusaha mencari pasar lain, yaitu turis China.
Presiden Maladewa, Mogammed Muizzu, meminta China untuk mengintensifkan warganya agar liburan ke sana. Dalam kunjungan kenegaraan, Muizzu dengan jelas memuji turis China sebagai sekutu Maladewa.
"China adalah pasar nomor satu kami sebelum adanya pandemi dan merupakan permintaan saya agar kami mengintensifkan upaya China untuk kembali ke posisi itu," ucap Muizzu.
Kedua negara dilaporkan telah menandatangani proyek senilai USD 50 juta untuk mengembangkan zona pariwisata terpadu di pulau Samudera Hindia.
Menurut data yang dirilis Kementerian Pariwisata Maladewa, India adalah pasar wisata terbesar negara itu pada tahun 2023. Jumlahnya mencapai 209.198 wisatawan, kemudian disusul oleh Rusia dengan 198.000 wisatawan dan Tiongkok 177.000 wisatawan.
"Pemerintah fokus pada diversifikasi basis ekonomi Maladewa dan memastikan keamanan ekonomi sambil terus memperkuat dan mendorong industri pariwisata dan meningkatkan jumlah pengunjung," tambahnya.
Perkara antara India dan Maladewa dimulai dari postingan PM Modi saat mengunjungi Lakshadweep, kawasan kepulauan di India yang merupakan satu dari delapan union territory India di Laut Arab.
Baca 10 berita terpopuler detikTravel di hari kemarin:
Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
(msl/msl)