Cuaca ekstrem mulai terasa di Indonesia. Ini membuat Perhutani siaga dan menutup jalur pendakian Gunung Lawu.
Hal itu berdasarkan surat edaran dari Perhutani nomor 0013/043.7/Sra/Divre Jateng/2024. Berdasarkan surat tersebut, jalur pendakian Puncak Lawu via Cetho, Cemoro Kandang, Pringondani, dan Taman Saraswati ditutup sementara.
Administratur KKPH Perhutani Surakarta, Herri Merkussiyanyanto Putro mengatakan, ada dua alasan penutupan jalur Gunung Lawu tersebut. Yang pertama terkait cuaca ekstrem, dan potensi bencana alam yang terjadi, seperti tanah longsor.
"Antisipasi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, dan antisipasi material pasca kebakaran yang numpuk," kata Herry saat dihubungi detikJateng.
Cuaca ekstrem yang tengah terjadi membahayakan pendaki yang tengah mendaki Gunung Lawu, maupun aktivitas masyarakat di sana.
Alasan yang kedua karena masalah perjanjian kerja sama Pelestarian Hutan dan Pengelolaan Kepariwisataan pada Wana Wisata Puncak Lawu Pringgodani, Taman Saraswati nomor 01/043.7/HK&KOMPERS/SRA/DIVRE/JATENG/2023, antara Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Perum Perhutani KPH Surakarta, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Karanganyar sudah berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
"Perjanjian kerja sama dengan pengelola habis, dan belum diperpanjang," ucapnya.
Karena dua hal tersebut, Perhutani menutup jalur pendakian Puncak Lawu, yang akan berlaku Jumat malam pukul 20.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan.
***
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video "Keluarga Mbok Yem Sebut Kabar Warung di Puncak Lawu Ditutup Hoaks!"
(bnl/bnl)