Kematian-kematian satwa di Medan Zoo dan gajah di Taman Nasional Tesso Nilo mengiris hati. Kurangnya edukasi?
Kematian tiga ekor harimau dalam tempo dua bulan, pada November dan Desember 2023, di Medan Zoo menjadi puncak gunung es masalah di objek wisata legendaris itu. Kebun binatang di Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan atau sekitar 10 kilometer dari pusat kota ke arah Brastagi menunjukkan fakta-fakta mengerikan lainnya.
Bersamaan dengan kematian harimau-harimau di Medan Zoo, seekor gajah sumatera atau Elephas maximus sumatrensis binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, Riau, diduga mati akibat diracun. Gajah itu berjenis kelamin jantan dan berumur 46 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kasus kematian 3 ekor harimau di Medan Zoo
Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pemkot Medan, Medan Zoo, menjadi sorotan usai ada kasus harimau sumatera mati pada 31 Desember 2023. Harimau yang mati itu bernama Nurhaliza.
Nurhaliza, 9 tahun, mati di kandang karena menderita sejumlah penyakit sejak November. Dia didiagnosis mengalami masalah kesehatan pernapasan, gangguan ginjal, paru dan hati, kerusakan gigi, serta dehidrasi berat.
Dua harimau lain yang lebih dulu mati di Medan Zoo adalah harimau sumatera bernama Erha, 11 tahun. Erha mati pada 6 November 2023.
Erha sakit selama lima hari sebelum mati. Erha tidak mau makan sehingga kondisinya lemas.
Harimau lain yang mati adalah Avatar, seekor harimau benggala. Avatar mati pada awal Desember.
Selain harimau mati, satwa lain juga tidak terurus dengan baik. Bahkan kondisi kandang hewan-hewan di sini sangat memprihatinkan. Saat ini, 10 ekor harimau masih bertahan di Medan Zoo. Sebanyak empat di antaranya dalam kondisi sakit parah.
Ternyata, Medan Zoo mengalami krisis finansial. Utang pakan menumpuk dan karyawan belum digaji sejak Agustus 2023.
Manajer Medan Zoo, Pernius Harefa, mengatakan utang ke vendor sejak bulan Agustus hingga November 2023 karena tidak sanggup membayar pakan hewan.
Masalah keuangan Medan Zoo tersebut terjadi sejak pandemi. Setelah wabah usai, pengunjung tetap tidak kembali. Ya, Medan Zoo cuma mengandalkan tiket masuk pengunjung sebagai sumber pendapatan dan tidak menerima bantuan dari Pemkot Medan.
Kasus Medan Zoo pun juga disorot para aktivis dan akademisi. Mereka mempertanyakan bagaimana semua pihak hanya diam, saat sudah banyak kematian dan masalah di Medan Zoo. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ikut merespon masalah ini.
"Jadi pemerintah siap memfasilitasi karena banyak sekali investor yang ingin berinvestasi karena konsep green tourism, pariwisata hijau. Saya sudah ada tiga atau lima investor yang tertarik. Silakan teman-teman dari Medan jika membutuhkan bantuan kami akan dengan senang hati memfasilitasi," kata Sandiaga.
2. Matinya gajah Rahman di TNTN
Dunia konservasi kembali berduka dengan kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman. Rahman mati dibunuh serta gadingnya hilang.
Rahman, gajah berusia 46 tahun, mati dan pertama diketahui pawang atau mahout bernama Jumadi pada Rabu (10/1) pukul 08.30 WIB. Saat itu Jumadi selaku penanggung jawab gajah Rahman seperti rutinitas biasanya bermaksud mau memindahkan ikatan gajah Rahman.
"Saat saudara Jumadi memanggil-manggil gajah Rahman dengan membawakan buah tak ada respon. Tak seperti biasanya," kata Kepala TNTN, Heru Sutmantoro pada 11 Januari.
Setelah didekati, ditemukan gajah Rahman sudah dalam kondisi tergeletak lemas. Yang menyedihkan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang. Jumadi lalu melaporkan kejadian tersebut kepada koordinator mahout, Ruswanto. Selanjutnya laporan diteruskan ke SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga.
Selanjutnya petugas dan dokter hewan ke lokasi untuk penanganan. Petugas turut memberikan obat pencahar melalui mulut pakai selang.
"Sekitar pukul 15.55 WIB gajah Rahman meninggal. Lalu sekitar pukul 22.30 WIB, tim dokter hewan dari BBKSDA Riau tiba di lokasi gajah mati dan langsung melakukan tindakan nekropsi," katanya.
"Diagnosa penyebab kematian gajah diduga karena keracunan. Kegiatan nekropsi selesai pukul 02.00 WIB dini hari tadi dan gajah akhirnya dikubur," kata Heru lagi.
Kematian Rahman memicu kemarahan semua pihak, termasuk netizen. Mereka sangat berharap kasus ini diusut hingga pembunuhnya tertangkap.
Semoga, tidak ada lagi kasus kematian satwa mulai hari ini.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan