Para peneliti mengklaim telah menemukan dunia yang hilang di Indonesia. Destinasi itu diyakini telah menjadi rumah hewan unik yang telah punah.
Menyitir CNBC Indonesia, Minggu (4/2/2024), semua ini dimulai ketika para ilmuwan menyatakan bahwa Sumba merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu. Adapun hewan yang sudah punah tersebut, diantaranya gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.
Demikian diungkapkan peneliti dalam jurnal berjudul 'Proceedings of the Royal Society B'. Laporan itu merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.
Dan, temuan ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.
![]() |
Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL). Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai 'Wallacea'.
Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.
Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai 'hobbit' atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.
Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.
"Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia," kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.
Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol