Baru-baru ini traveler merekam adanya aurora keriting. Apa itu dan mengapa hal itu terjadi?
Mengutip BBC, Senin (5/2/2024), traveler mungkin sering mendengar aurora borealis juga dikenal sebagai cahaya utara. Tetapi pernahkah Anda mendengar tentang aurora ikal atau keriting?
Seorang fotografer baru-baru ini memotret fenomena cuaca yang sangat langka ini dalam sebuah perjalanan ke Islandia. Tapi apa itu aurora ikal dan seberapa sering terjadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aurora keriting tersebut dipotret oleh astronom amatir Jeff Dai yang melihat cahaya yang menari-nari di atas Kawah Kerid di selatan Islandia.
Dengan mengunggah fotonya di media sosial, Dai menjelaskan bahwa fenomena aurora tersebut berlangsung selama beberapa menit sebelum menghilang. Aurora adalah fenomena unik yang diduga disebabkan oleh getaran di medan magnet bumi.
Peristiwa ini sangat jarang terjadi karena gelombang magnetik biasanya tidak terlihat dan biasanya hanya dapat ditangkap dengan menggunakan peralatan ilmiah khusus, tetapi jika kondisinya tepat maka kadang-kadang dapat terlihat.
Kita tidak tahu banyak tentang aurora keriting karena sangat jarang terjadi. Namun para ilmuwan memiliki beberapa teori tentang mengapa hal itu terjadi dan apa yang mungkin menyebabkannya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pembentukan aurora keriting berasal dari kekuatan yang didorong oleh gelombang frekuensi yang sangat rendah.
Teori lain mengatakan bahwa aurora keriting ini terjadi ketika partikel-partikel matahari menghantam gelombang besar di medan magnet bumi yang menyebabkan partikel-partikel tersebut bergetar, seperti ketika Anda memetik senar gitar.
Penampakan aurora akhir-akhir ini menjadi peristiwa yang lebih umum dan mengesankan karena matahari mengalami lonjakan aktivitas saat menuju puncak siklus aktivitas matahari 11 tahun, perkiraannya akan terjadi akhir tahun ini.
Apa itu aurora?
Cahaya yang kita lihat di langit malam sebenarnya disebabkan oleh aktivitas di permukaan matahari.
Badai matahari di permukaan bintang kita menghasilkan awan besar berisi partikel-partikel bermuatan listrik. Partikel-partikel ini bisa melesat jutaan mil, dan sebagian bisa sampai ke bumi.
Partikel-partikel bermuatan dari matahari tidak berbahaya dan bergerak menuju kutub utara dan selatan bumi. Inilah sebabnya mengapa cahaya utara atau aurora borealis terlihat lebih dekat ke kutub utara dan selatan bumi.
Di belahan bumi selatan, fenomena ini disebut cahaya selatan atau aurora australis.
Gas yang berbeda memancarkan warna yang berbeda ketika bereaksi dengan partikel matahari di atmosfer. Warna hijau yang kita lihat dalam aurora adalah oksigen, sedangkan warna ungu, biru atau merah muda disebabkan oleh nitrogen.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks