Kasih Rating Jelek, Pemilik AirBnb Ancam Tamu Pakai Foto Selingkuhan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasih Rating Jelek, Pemilik AirBnb Ancam Tamu Pakai Foto Selingkuhan

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 15 Feb 2024 22:55 WIB
ilustrasi pasangan
Foto: Ilustrasi (iStock)
Tennessee -

Ada-ada saja drama antara pemilik Airbnb dengan penyewanya. Kali ini, pemilik AirBnb akan mengirimkan foto perselingkuhan si penyewa ke istrinya.

Bukan tanpa alasan sang pemilik rumah bertindak sejauh ini. Pamela Fohler, pemilih rumah yang disewa Shawn Mackey melalui Airbnb, melakukan hal ini karena Shawn menolak membayar biaya tambahan. Permasalahan mereka sampai dibawa ke pengadilan.

Pamela diduga mengancam akan mengirimkan rekaman perselingkuhan Shawn pada istrinya lewat email. Di rekaman itu, Shawn kedapatan membawa wanita lain ke properti Airbnb yang disewanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Sun, Kamis (15/2/2024) Shawn dari Mississippi menyewa rumah dengan 3 kamar tidur di Tennessee dari 9 September hingga 11 September 2022 lalu. Dia berencana untuk menginap di properti tersebut bersama tiga temannya, dan telah memberi tahu pemilik properti bahwa dia mungkin akan mengundang teman tambahan untuk makan malam. Shawn dikenakan biaya sewa USD 567 (Rp 8,9 juta) per malam.

Aturan yang ditetapkan oleh tuan rumah AirBnB adalah larangan merokok atau vaping, membawa tamu yang tidak terdaftar, parkir di depan pintu garasi, membuat bising berlebihan, hingga buang air kecil di kolam renang. Para tamu juga telah memperingatkan adanya kamera keamanan di luar lokasi.

ADVERTISEMENT

Pamela telah meminta Shawn untuk mendaftarkan siapa saja yang mungkin datang ke rumah tersebut dan telah membebankan biaya tambahan untuk setiap orang terlepas dari apakah mereka menginap atau tidak.

Shawn pun dilaporkan telah menyetujui peraturan tersebut, dan menawarkan kepada Pamela daftar tamu saat makan malam. Total ada sembilan orang ditambah dengan empat atau lima orang yang menginap.

Dalam emailnya, Pamela mengatakan bahwa rumahnya dapat menampung maksimal 9 orang. Dia juga menjelaskan aturan dan mempertegas biaya tambahan.

Namun setelah 45 menit tidak ada tanggapan dari Shawn, Pamela menghubungi lagi dan mengatakan bahwa dia telah menerima keluhan dari tetangganya. 15 menit kemudian, tuan rumah Airbnb itu meminta Shawn untuk mengosongkan propertinya.

"Saya sangat menyesal tetapi Anda telah melanggar aturan dilarang berpesta, mengganggu tetangga saya dengan mengumpat dan berteriak di tempat parkir, dan menerima tamu yang tidak terdaftar,"

Shawn pun kemudian meninggalkan ulasan negatif dan meminta pengembalian dana sebagian sebesar USD 502, namun ditolak. Shawn juga menolak membayar biaya tambahan sebesar USD 960 (Rp 15 juta) untuk denda pelanggaran dua peraturan rumah dan membawa lebih banyak orang dari yang dijanjikan.

Berujung di pengadilan

Dia telah membantah tuduhan berpesta, membuat keributan dan mengumpat dalam gugatannya, dan menambahkan bahwa hanya satu tamu tambahan. Dia juga mengatakan bahwa Pamela memerasnya dengan mengirim pesan kepadanya pada 17 September dan mengancam akan membeberkan foto dirinya bersama wanita lain.

"Halo Shawn, semoga Anda baik-baik saja. Maaf butuh waktu lama untuk mendapatkan foto yang Anda minta bersama untuk menunjukkan masa tinggal Anda di rumah kami.

"Tetapi saya mempunyai keyakinan, didorong oleh integritas, jadi saya berkomitmen untuk memposting ini untuk Anda dan Airbnb. Foto pada pukul 03.16 sangat penting. Haruskah saya meneruskan foto dan video tersebut ke Teresa (istri Shawn) atau Anda?'" isi email Pamela.

Dia juga mengancam akan memposting video tersebut di YouTube karena file tersebut terlalu besar untuk dikirimi teks. Tiga hari kemudian, Pamela mengirimkan foto-foto itu melalui email kepada istri Shawn dengan subjek 'tas bagus'.

Email tersebut berbunyi: "Saya suka tas Anda, di mana Anda mendapatkannya?. Email tersebut bersamaan dengan foto kamera keamanan Shawn bersama wanita itu.

Shawn akhirnya melayangkan gugatan dan mengklaim bahwa Pamela mengakibatkan pernikahannya menderita. Dan menambahkan bahwa Pamela juga menyebabkan dia merasakan tekanan emosional yang ekstrem, penghinaan di depan umum, dan penderitaan mental.

Sedangkan Pamela telah mengajukan tuntutan balik pada bulan Desember. Dia membantah mengirimkan email tersebut dan mengklaim dia tidak pernah berkorespondensi langsung dengan istri Shawn.

Kasus ini sedang berlangsung, dengan Pamela mengajukan mosi untuk memberhentikan dan Airbnb mengajukan mosi untuk memaksa para pihak menjalani arbitrase. Shawn menghadapi tenggat waktu 21 Februari untuk merespons.




(sym/bnl)

Hide Ads