Serangkaian kejadian buruk menimpa Boeing. Khusus pesawat 737 Max, perusahaan kedirgantaraan itu kini mencopot pimpinannya.
Menyitir CNN, Kamis (22/2/2024), Boeing menghentikan eksekutif Ed Clark, kepala program jet penumpang 737 Max. Keputusan itu diambil setelah terjadi ledakan di udara yang dramatis dan menakutkan pada bulan Januari.
Pencopotan itu menggarisbawahi adanya masalah yang sedang berlangsung dengan jet tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, 737 Max adalah pesawat terlaris Boeing, tetapi justru menjadi sumber masalah berulang selama lima tahun terakhir. Itu dimulai dengan larangan terbang selama 20 bulan pada tahun 2019 dan 2020 setelah dua kecelakaan yang menewaskan total 346 orang.
Baru-baru ini, jendela Boeing 737 Max yang diterbangkan oleh Alaska Airlines meledak tak lama setelah lepas landas. Akibatnya, jendela berlubang menganga di bagian samping pesawat.
Laporan awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menemukan bahwa empat baut yang seharusnya menahan jendela itu telah hilang ketika pesawat meninggalkan pabrik Boeing.
Laporan NTSB tidak mengatakan siapa yang harus disalahkan atas hilangnya baut dan kecelakaan tersebut. Namun dalam sebuah pernyataan kepada para investor sebelum temuan tersebut dirilis, CEO Boeing Dave Calhoun mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Penundaan Sertifikasi versi terbaru Max
Clark, yang telah bekerja di Boeing selama 18 tahun, baru bertanggung jawab atas program Max sejak Maret 2021. Ia mengambil alih jabatan itu setelah jet tersebut dikembalikan ke layanan setelah kecelakaan.
Namun, dia sebelumnya telah memegang peran yang terkait dengan 737 Max, termasuk sebagai chief engineer dan kepala mekanik 737. Dengan berita kepergian Clark, Boeing juga mengumumkan perombakan sejumlah eksekutif di unit Boeing Commercial Airplanes.
Di luar masalah yang mengakibatkan groundednya 737 Max 8 dan Max 9 setelah insiden tersebut, masalah di Boeing juga telah menunda sertifikasi dua versi baru pesawat tersebut, yaitu Max 7 dan versi yang diperpanjang, Max 10.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol