Warga Pulau Buru, Kepulauan Maluku dibuat gempar setelah ornamen di kubah masjid yang berupa emas murni digondol maling. Nahasnya, emas tersebut senilai Rp 3 miliar.
Ornamen emas di kubah masjid yang hilang itu terjadi di Masjid Al Huda di Raja Petuanan Negeri atau Desa Kaiely, Pulau Buru. Emas itu digasak maling kendati berada di ketinggian.
Hiasan emas tersebut merupakan emas murni seberat 2,6 kilogram. Nilanya wow, setara Rp 3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang bikin warga dan netizen bertambah jengkel adalah karena ornamen yang dicuri itu berbentuk lafaz Allah.
Adanya emas murni di atas kubah masjid tersebut bermula dari niat para masyarakat dan perangkat desa untuk menjadikannya sebuah ikon desa. Emas itu merupakan hasil dari hasil bumi Pulau Buru, yang mana dikenal dengan daerah pertambangan emas yang ada di Gunung Botak.
"Jadi warga dan penambang menyisakan rezeki berupa biji emas dari hasil menambang di Gunung Botak. Total sumbangan terkumpul saat itu 2,6 kilogram emas murni setara Rp 3 miliar," kata Raja Negeri Petuanan atau Desa Kaiely, Fandi Ashari Wael, kepada detikcom, Rabu (6/3/2024).
Ia menuturkan, inisiatif membuat kepala kubah masjid berhias emas bermula di tahun 2014. Saat itu, mulai terlihat potensi penggalian emas di Gunung Botak yang masuk petuanan Desa Kaiely, Kecamatan Teluk Kaiely.
Raja Desa Kaiely sebelumnya M. Fuad Wael, yakni ayah Fandi, kemudian berinisiatif membuat hiasan kepala kubah masjid dari emas Gunung Botak. Hiasan itu juga untuk dijadikan ikon desa.
"Raja (M. Fuad Wael) mengumpulkan perangkat desa dan warga untuk membicarakan hal tersebut. Dalam rapat terbuka ini semua warga menyetujui inisiatif tersebut," kata dia.
Hingga akhirnya pada 2015 mereka berhasil mengumpulkan emas seberat 2,6 kilogram. Mereka juga mendatangkan pengrajin untuk membentuk emas tersebut.
"Kita lalu mendatangkan para pengrajin dari Sulawesi Selatan untuk membuat kepala kubah masjid berukiran lafaz Allah berbahan emas," ujar dia.
Dan setelah bertahun-tahun dipasang, hilangnya emas tersebut menjadi kesedihan sendiri bagi para warga desa.
"Makanya saat dicuri warga Desa Kaiely sangat terpukul dan sedih," kata dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum