"Adakah Dokter! Seorang Wanita Mau Melahirkan di Pesawat"

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 12 Mar 2024 11:18 WIB
Melahirkan di pesawat Wizz Air (Foto: BBC)
Jakarta -

Seorang dokter yang terbang pulang dari liburan menggambarkan momen ajaib. Karena, ia harus membantu seorang wanita melahirkan di tengah penerbangan.

Menyitir BBC, Selasa (12/3/2024), Hassan Khan mengatakan bahwa penerbangan dari Amman, Yordania, menuju Bandara Luton London, telah mengudara selama dua jam ketika kru pesawat memanggil seorang dokter. Kejadiannya pada hari Sabtu pagi.

Pria berusia 28 tahun yang bekerja di Rumah Sakit Basildon di Essex ini mengatakan bahwa wanita tersebut terbaring di lantai di luar kokpit dan ketubannya telah pecah.

Beruntung, dia melahirkan seorang anak perempuan yang sehat. Para pramugari mengatakan kepadanya bahwa bayi tersebut adalah bayi ke-75 yang lahir dalam penerbangan komersial.

Dia mengatakan bahwa pesawat Wizz Air dialihkan ke Bandara Brindisi, di Italia selatan. Sehingga wanita berusia 38 tahun dan anaknya dapat dibawa ke rumah sakit.

"Saya sebenarnya terlambat masuk kerja karena pengalihan ini, tetapi untungnya mereka sangat terkesan dan ingin mendapatkan informasi terbaru," kata Dr Khan, yang telah menjadi dokter selama empat tahun.

"Konsultan saya mengucapkan selamat kepada saya dan mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan yang sangat bagus," imbuh dia.

"Orang-orang mengatakan bahwa ini adalah sebuah keajaiban. Saya baru menyadari betapa pentingnya hal ini setelah saya memiliki kesempatan untuk memproses semuanya," ungkap dia.

Pesawat Wizz Air terbang rendah (Foto: Youtube Demeteris Gregoriou)

Cukup membuat stres

Dr Khan mengatakan bahwa wanita Yordania tersebut tidak bisa berbahasa Inggris. Sehingga, orang lain dalam penerbangan tersebut harus menerjemahkan selama proses persalinan.

Dia menjelaskan bagaimana pengalamannya dalam resusitasi neonatal membantunya membawa bayi tersebut ke kondisi sehat setelah dia keluar, keadaan bayi sedikit membiru.

"Saya memberi tahu pramugari peralatan apa saja yang saya butuhkan, meliputi masker oksigen ukuran bayi baru lahir, penjepit tali pusar, dan stetoskop, yang tentu saja tidak ada di pesawat," ujar Dr Khan, yang tidak menggunakan apa pun selain handuk selama persalinan.

"Dia cukup stres dengan seluruh situasi ini, namun, melalui penerjemah, saya berhasil meyakinkannya bahwa saya memiliki sedikit pengalaman dengan bayi yang baru lahir," ungkap dia.

Dokter mengatakan bahwa keluarga mengabarinya dari rumah sakit dan mengatakan bahwa ibu dan bayinya dalam kondisi baik. "Saya sangat lega, sebuah akhir yang positif untuk seluruh situasi," tambahnya.



Simak Video "Menyelusuri Kedalaman Goa Berbahaya di Kalimantan Tengah"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork