Kampung Ramadan Jogokariyan (KMJ) kembali digelar tahun ini. Ribuan takjil gratis dibagikan, ribuan warga padati tempat ini.
KMJ tahun ini adalah ke-20 dalam penyelenggaraannya. Selain ribuan takjil gratis, tempat ini juga seperti biasanya, diramaikan ratusan pedagang yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan Jogokariyan, sekitar Masjid Jogokariyan.
Tak salah, KMJ selalu mampu menyedot ribuan masyarakat untuk ngabuburit atau sekadar membeli takjil. Pantauan detikJogja di lokasi, warga bahkan sudah mulai berdatangan sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (12/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jam tersebut pula, pihak takmir masjid beserta warga sekitar mulai meracik makanan berat untuk dibagikan gratis kepada masyarakat yang datang ke Masjid Jogokariyan.
"Sepertinya yang datang ke sini bisa sampai 8 ribu orang. Tapi yang berhenti untuk buka puasa lebih dari 3 ribu," jelas Ketua Takmir Masjid Jogokariyan, Rizqi Rahim kepada wartawan di Masjid Jogokariyan, Selasa (12/3/2024).
Masjid Jogokariyan sendiri menyediakan sebanyak 3.500 porsi makanan berbuka setiap harinya dengan menu yang berbeda-beda. Seperti hari ini, menu yang disajikan yakni nasi Padang ayam rendang.
Makanan tersebut dimasak oleh ibu-ibu dari dasawisma kampung Jogokariyan sebanyak 27 kelompok. Ibu-ibu tersebut juga yang memilih menu setiap harinya.
"Jadi kami order ke ibu-ibu itu untuk masak lauknya, mereka masak di rumah masing-masing. Kemudian menjelang Asar mereka membawa ke masjid, di masjid baru dibuat nasinya, kemudian diracik di masjid," jelas Rizqi.
Bagi pengunjung yang tak kebagian makanan gratis, bisa juga membeli aneka takjil di pasar sore yang berada tepat di depan Masjid Jogokariyan.
"Sedangkan di pasar sore ini, Alhamdulillah ada 350 pedagang yang sebagian besar terdiri dari pedagang lokal asli kampung Jogokariyan," tutupnya.
Mengenal Masjid Jogokariyan
Masjid Jogokariyan telah lama dikenal sebagai masjid yang memiliki pengelolaan yang baik. Masjid ini juga memiliki sejumlah fasilitas unik misalnya ATM beras, wadah penitipan umkm, hingga penginapan syar'i untuk para musafir.
Untuk ATM beras, adalah mesin otomatis yang menyediakan beras bagi orang-orang yang membutuhkan. Para jemaah dapat menempelkan KTP elektronik yang telah terdaftar untuk mendapatkan sejumlah beras.
Menariknya lagi, masjid ini juga dikenal dengan saldo infak masjid yang selalu nol rupiah. Itu karena pengurus masjid langsung menyalurkan dana infak kepada masyarakat yang membutuhkan alih-alih menimbunnya.
Adapun Masjid Jogokariyan telah berdiri sejak Agustus 1967 yang diresmikan oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
______________
Artikel ini telah tayang di detikJogja
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda