Semua Demi Turis, Thailand Pertimbangkan Pelegalan Kasino

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Semua Demi Turis, Thailand Pertimbangkan Pelegalan Kasino

bonauli - detikTravel
Minggu, 17 Mar 2024 22:10 WIB
Ilustrasi kasino
Ilustrasi kasino (Getty Images/iStockphoto/Lacheev)
Bangkok -

Thailand terus memutar otak untuk memanjakan turis. Dulu sempat tidak disetujui, kini negeri gajah putih mempertimbangkan pelegalan kasino lagi.

Dilansir dari Vietnam Express pada Minggu (17/3/2024), perencanaan itu demi menarik investasi pariwisata. Thailand merujuk kepada ata penelitian yang diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dua perjudian yang diperbolehkan Thailand adalah pacuan kuda dan lotere. Dari dua jenis perjudian ini saja, setidaknya ada 10% warga Thailand kecanduan. Penelitian itu dilakukan oleh komite pemerintah dan anggota parlemen oposisi yang beranggotakan 60 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ingin seperti Makau, banyak orang yang percaya bahwa pasar kasino legal Thailand akan menarik turis dan memberikan persaingan yang kuat di dunia. Apalagi, Makau jadi satu-satunya tempat berjudi legal dan terbesar di Asia.

Legalisasi perjudian telah dibahas oleh pemerintah di masa lalu, namun adanya penolakan dari masyarakat membuat gagasan itu tenggelam dan tak pernah dibicarakan lagi. Dalam jajak pendapat tahun 2021, sekitar 41,51% orang menentang legalisasi perjudian karena masalah moral dan kejahatan, sementara 21,25% memberikan persetujuan.

ADVERTISEMENT

Parlemen sebelumnya menyetujui penelitian serupa tahun lalu, sayangnya dewan dibubarkan sebelum kabinet dapat mempertimbangkan. Berdasarkan proposal dalam studi tersebut, perusahaan swasta akan menanggung biaya pembangunan dan pengoperasian kompleks hiburan yang terdiri dari kasino, sementara pemerintah akan bertanggung jawab atas perpajakan dan regulasi.

"Perusahaan Thailand dan investor asing yang berpengalaman dalam hal ini akan bertanggung jawab atas sebagian besar investasi," ujar Sorawong Thienthong, wakil ketua komite parlemen.

Lebih lanjut, pembangunan kompleks hiburan akan dilakukan di tempat wisata utama dan memiliki jarak 100 km dari bandara dengan biaya 100 miliar baht. Sorawong mengtakan studi tersebut dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan persetujuan parlemen pada 28 Maret.

"Kami ingin menyelesaikan undang-undang tersebut dan mulai menjual izin kepada investor di pemerintahan ini," kata dia.




(bnl/fem)

Hide Ads