Virgin Australia Airlines Pty Ltd. tidak akan menerima tambahan armada dari Boeing tepat waktu. Pengiriman pesawat oleh Boeing molor hingga 2026.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, Senin (18/3/2024), kabar itu disampaikan oleh sumber yang enggan disebutkan namanya dengan mengutip sebuah laporan internal dari Virgin. Dari laporan itu disebutkan sebanyak 31 pesawat Boeing Max yang dipesan Virgin tidak akan tiba sesuai jadwal.
Target untuk bisa menerima satu pesawat setiap bulan pada 2024 ini tampaknya tidak akan terwujud. Tampaknya, cuma ada empat armada yang bisa diterima tahun ini. Sisanya, diterima pada 2025 dan 2026.
Pernyataan itu berbeda dengan yang disampaikan pada awal tahun ini. Pada Januari 2024, Virgin masih optimistis pengiriman pesawat oleh Boeing bisa tepat waktu.
Keterlambatan pengiriman itu disebut-sebut terkait kegagalan rancang bangun Boeing pada sejumlah penerbangan. Salah satunya, panel copot di angkasa pada pesawat Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines yang terbang dari Bandara Oregon pada 5 Januari 2024.
Akibat insiden itu, FAA melakukan melarang terbang pesawat jenis tersebut di seluruh dunia dan melakukan audit. Dari inspeksi itu ditemukan sejumlah kesalahan.
Peristiwa serupa terjadi pada penerbangan Boeing 737-800 United Airlines yang terbang dari Bandara San Francisco ke Bandara International Medford Rogue Valley pada 16 Maret. Panel copot di tengah penerbangan itu diketahui dalam pemeriksaan pascapenerbangan. Penyisiran di area Bandara Medford tidak membuahkan hasil.
Saat dikonfirmasi, juru bicara Virgin mengakui adanya keterlambatan pengiriman armada oleh Boeing.
"Kami telah diberitahu oleh Boeing bahwa akan ada penundaan pengiriman pesawat. Kami berupaya meminimalkan dampak terhadap jadwal kami," kata juru bicara Virgin.
Salah satu juru bicara Boeing mengatakan pabrikan telah menghubungi semua maskapai penerbangan mengenai penundaan pengiriman.
Simak Video "Video Kecelakaan Pesawat Paling Fatal dalam 1 Dekade Terakhir, Ada dari RI"
(fem/fem)