Bali Ramai Wisatawan Saat Libur Lebaran, Jangan Ada Getok Harga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali Ramai Wisatawan Saat Libur Lebaran, Jangan Ada Getok Harga

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Rabu, 10 Apr 2024 18:05 WIB
Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana
Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Ni Made Nami Krisnayanti)
Denpasar -

Bali menjadi tujuan favorit saat periode libur panjang Idulfitri 2024, utamanya oleh wisatawan domestik. Pemerhati pariwisata Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par, yang juga Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, mengingatkan agar semua lini pariwisata pulau dewata siaga, termasuk hotel dan penyedia transportasi.

Anom menyebut kendati Bali bukan tujuan mudik saat hari raya Idulfitri, tetapi jumlah kunjungan tinggi. Salah satu indikatornya adalah saat ini tingkat okupansi kamar hotel di Bali mencapai 80 persen.

"Jika dilihat dari segi hari libur yang panjang, minimal Bali akan dipadati oleh wisatawan domestik. Itu terbukti dengan penambahan slot penerbangan di Bali dan tingkat okupansi hotel mencapai 80%," ujar Anom dalam perbincangan dengan detikTravel, Rabu (10/4/2024).

Anom menuturkan potensi penambahan jumlah wisatawan domestik masih terbuka setelah Lebaran. Selain hotel, itu menjadi peluang bagi usaha moda transportasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia yakin jumlah kunjungan wisatawan pada Lebaran tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

"Yang saya lihat, sejak dulu hari libur lebaran menjadi salah satu peak season wisatawan domestik di Bali. Tahun lalu sekitar 5 juta wisatawan, saya prediksi tahun ini bisa mencapai 6 juta wisatawan," kata dia.


Dengan meningkatnya jumlah kunjungan itu, Anom menyarankan agar sejumlah langkah disiapkan oleh stake holder wisata, baik hotel, transportasi, restoran, atau pengelola tempat wisata.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut pelayanan harus mengutamakan kenyamanan pengunjung. Selain itu, ketepatan waktu dan menyediakan jasa yang berkualitas.

"Tentu Bali harus selalu siap menyambut kedatangan wisatawan yang ingin berwisata saat libur lebaran. Baik dari segi kenyamanan dan keamanan, apalagi wisatawan sudah membayar," kata Anom.

"Hal utama harus disiapkan adalah selalu memberikan keramahan, ketepatan waktu, dan service yang baik terhadap wisatawan. Harus tegas dan jangan sampai terjadi pemerasan terhadap wisatawan," ujar dia.

Tidak hanya kepada pengelola hotel, transportasi, restoran, dan destinasi wisata, Anom juga mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak menyepelekan musim hujan yang bisa menyebabkan banjir. Situasi itu bisa bikin wisatawan tidak nyaman.

Ya, belum lama ini kawasan Kuta banjir. Di saat air memenuhi jalanan, bule-bule berselancar.

"Kendala yang sedang kita hadapi itu terutama saat hujan, sehingga menimbulkan risiko terjadinya banjir. Ini karena padatnya penduduk, kurangnya area terbuka hijau, dan berkurangnya resapan air menyebabkan banjir. Ini tentu mengganggu aktivitas pariwisata," Anom menyarankan.




(fem/fem)

Hide Ads