Thailand bertekad untuk membangun gedung tertinggi di dunia. Negeri gajah putih ingin mengalahkan Burj Khalifa.
Diberitakan The Sun, Kamis (25/4/2024) proyek ambisius Thailand itu akan dibangun di Bangkok dan dikerjakan oleh Emaar Group, perusahaan yang juga mengerjakan Brj Khalifa. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin bertemu dengan investor asing untuk membahas rencana pembangunan gedung tertinggi di dunia ini.
Dalam akun X, PM Srettha memposting pengumuman pada hari Jumat dan berbagi rincian pertemuannya dengan perusahaan China dan Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada kejelasan berapa biaya dan ketinggian yang ingin dibangun pemerintah Thailand. Namun catatan, Burj Khalifa berdiri tegak setinggi 821 meter. Tentu, pemerintah Thailand harus melebihi angka ini bila ingin menyabet gelar gedung tertinggi.
Menara yang tidak disebutkan namanya ini akan melayani berbagai tujuan, menggabungkan perkantoran, hotel, dan pusat hiburan di bawah satu atap. Proyek ini akan mencakup pusat hiburan, lengkap dengan kasino rumah, pusat keuangan, dan department store besar.
Thavisin menambahkan investor belum mengevaluasi prospeknya sebelum mengajukan proposal.
"Ini akan menciptakan nilai investasi yang besar dan menarik wisatawan. Mempromosikan investasi dari sektor swasta merupakan faktor kunci untuk menstimulasi perekonomian negara dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat," dia menambahkan.
Dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya di kawasan ini, Thavisin telah mengupayakan perusahaan-perusahaan besar untuk menarik investasi asing ke negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara.
Bila proyek ini berhasil, Emaar Group pun memecahkan rekor mereka sendiri.
"Perdana Menteri mengajukan tantangan kepada mereka agar mereka bisa membangun menara di sini yang bahkan lebih tinggi daripada menara di Dubai. Mereka tidak menolak gagasan itu," kata juru bicara pemerintah Thailand, Chai Wacharonke kepada Bloomberg.
Mohamed Alabbar, pendiri perusahaan, mengatakan pembicaraan untuk 'menara super tinggi masih dalam tahap awal. Dia menambahkan bahwa proyek Thailand akan dikembangkan oleh sekelompok investor, termasuk dia secara pribadi, bukan oleh perusahaan publik.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum