Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke di Jakarta Barat dinodai dengan kondom bekas yang berserakan. Diduga, ada praktik prostitusi di RTH itu.
Penemuan kondom bekas yang berserakan di RTH itu tentu saja membuat warga resah. Salah satunya adalah Asep (52), warga Kampung Gusti yang lokasinya terletak di seberang RTH Tubagus Angke.
Hampir setiap malam Asep melihat ada pekerja seks komersial (PSK) yang mangkal di sekitaran RTH tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti resah kalau warga. Saya pernah nemu yang mangkal seberang masjid itu, saya usir aja. Nggak bener itu," ujar Asep kepada Tim detikcom di lokasi, Kamis (2/5/2024).
Asep mengatakan, warga sekitar pernah ramai-ramai mengusir praktek prostitusi di RTH Tubagus Angke. Sayangnya, para PSK ini datang lagi setelah beberapa bulan kemudian.
"Susah memang, orang mereka cari duit. Butuh. Pasti apa aja dilakuin. Dirazia pun ya pada bisa kabur. Nanti pas udah aman balik lagi," lanjutnya.
Asep tak memungkiri sering melihat kondom bekas yang tercecer ketika hendak memancing di RTH Tubagus Angke. Bahkan dia pernah dapat kondom bekas saat memancing di kawasan itu.
"Sering, banyak (kondom bekas) di sini. Itu tisu bekas juga banyak. Tiap malam memang banyak PSK di sini. Pernah, pada nyangkut ke kail saya itu beberapa kali," ungkap dia.
Asep bilang jika PSK menjajakan jasanya dengan membuka tenda ukuran lebar dua meter. Selain itu ada juga yang hanya bermodalkan tikar yang digelar di pembatas sungai.
Lokasi PSK biasanya mangkal di sepanjang RTH Tubagus Angke dari Jembatan Genit hingga sekitar 1,5 kilometer ke utara. Mereka mulai buka sekitar pukul 20.00 WIB sampai tutup pukul 4.00 WIB.
"Pakai tenda, ukurannya 2 meteran, bisa masuk dua orang sambil tiduran. Nah kayak gitu. Ada juga yang modal tikar, itu masang di pinggiran sungai," ucapnya.
![]() |
"Itu beda juga sama yang dulu. Kalau dulu modal tikar doang. Sekarang udah ada yang pakai tenda. Dulu mungkin harganya masih puluhan ribu, sekarang sudah sampai ratusan," imbuh dia.
Asep menyebut, ada lebih dari 10 PSK yang menjajakan jasanya di kawasan itu. Selain perempuan, ada juga transgender yang ikut mangkal.
Prostitusi di RTH Tubagus Angke Sudah Ada Sejak Lama
Prostitusi di RTH Tubagus Angke disebut Asep sudah berlangsung lama. Asep sudah melihat prostitusi di sana sejak menginjakan kaki ke Jakarta pada 1988.
"Memang di sini mah udah dari dulu. Semenjak saya ke Jakarta tahun 1988 itu, itu sudah. Terus setelah Kalijodo ditutup, nambah juga, ada yang pindah dari sana," tukasnya.
Asep pun berharap praktik prostitusi di kawasan itu segera hilang. Warga ingin situasi yang aman.
"Warga penginnya aman, tentram. Nggak usah ada yang kayak gitu. Ya semoga aja kalau ada razia lagi, bisa buat mereka nggak balik lagi ke sini," ucapnya.
Sekilas Tentang RTH Tubagus Angke
RTH Tubagus Angke berada persis di samping Kali Angke. Suasananya rindang dengan pepohonan besar yang berjejer setiap 3-6 meter.
Tak hanya itu, di beberapa titik, ada tempat berkumpul yang bisa dipakai untuk sekadar duduk dan bersantai. Sedangkan di pinggiran Kali Angke, pembatas sungai setebal sekitar 70 sentimeter bisa dipakai untuk duduk.
RTH tersebut membentang sepanjang 2 kilometer di Jalan Tubagus Angke. Terdapat sejumlah tiang lampu jalan yang berjejer di atas trotoar. Sedangkan di seberang RTH Tubagus Angke tampak bangunan milik warga membelakangi Kali Angke.
Setelah dibersihkan dari kondom bekas yang berserakan, petugas Satpol PP akan berpatroli malam rutin di area RTH tersebut.
"Usai dibersihkan, area terbuka hijau ini dijaga anggota Satpol PP Kota Jakarta Barat dan kecamatan mulai malam ini. Mereka melakukan patroli setiap hari mulai dari pukul 20.00 sampai situasi kondusif," kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!