Venesia menjadi kota pertama yang menerapkan tiket masuk untuk turis. Kebijakan ini membuat negara lain ingin mengikutinya.
Dilansir dari CNN pada Selasa (21/5), Otoritas lokal di Lauterbrunnen, Swiss ingin mengikuti jejak Venesia untuk menerapkan tarif masuk bagi turis harian.
Lauterbrunnen adalah wilayah pegunungan Bernese Oberland di Swiss yang populer di kalangan turis. Menurut otoritas, desa kecil nan indah ini sedang bergulat dengan overtourism.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penduduknya hanya kurang dari 800 penduduk, namun jalanan desa mulai padat karena banyaknya turis. Jalanan dipenuhi dengan sampah dan sewa tanah mulai tinggi.
Salah satu gagasan yang dipertimbangkan oleh otoritas adalah pengenalan tiket masuk ke beberapa pengunjung. Biaya yang diusulkan akan berkisar antara 5-10 franc Swiss atau sekitar Rp 87 ribuan-170 ribuan.
"Pengecualiannya adalah tamu yang telah memesan akomodasi seperti hotel atau tamasya atau tiba dengan transportasi umum," ucap Wali Kota Lauterbrunnen Karl NΓ€pflin.
Lembah Lauterbrunnen adalah rumah bagi berbagai atraksi, termasuk Air Terjun Staubbach, salah satu air terjun tertinggi di Eropa yang tak terputus dengan ketinggian 270 meter. Desa ini terkenal karena keindahannya yang di kelilingi lembah dan sering dijuluki negeri dongeng dari Swiss.
Tahun lalu, industri hotel Swiss mencatat tingkat menginap semalam tertinggi selama musim panas sebesar 23,9 juta.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!