Perang Rusia dan Ukraina tidak hanya dirasakan oleh manusia, karena hewan pun demikian. Salah satunya elang ini yang menghindari kawasan konflik saat bermigrasi.
Mengutip BBC, Selasa (28/5/2024), elang tutul besar mengubah rute migrasi melintasi Ukraina. Ilmuwan berpendapat kemungkinan besar, habitatnya rusak atau hancur akibat perang.
Para peneliti percaya bahwa elang tutul besar menghindari bahaya termasuk tembakan artileri, jet dan tank serta penumpukan pasukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka terbang melintasi Ukraina setiap musim semi dalam perjalanan dari Yunani dan The Sudd, lahan basah yang luas di Sudan Selatan, ke tempat berkembang biak di Belarus.
Para ilmuwan mempelajari data GPS dari burung-burung yang ditandai di bulan-bulan setelah invasi pada Februari 2022. Kala itu terjadi pertempuran sengit di Ukraina utara ketika Rusia mencoba merebut Kyiv dengan mengirim pasukan ke selatan dari Belarusia.
Para peneliti dari Universitas Ilmu Hayati Estonia dan British Trust for Ornithology melaporkan temuan mereka dalam jurnal Current Biology.
"Perang di Ukraina telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi manusia dan lingkungan. Temuan kami memberikan gambaran langka tentang bagaimana konflik mempengaruhi satwa liar," kata penulis utama, Charlie Russell, seorang peneliti pascasarjana di University of East Anglia.
Diklasifikasikan sebagai spesies yang rentan, Elang Tutul Besar adalah burung pemangsa yang besar dan berwarna kecoklatan.
Para peneliti mulai mengikuti mereka menggunakan alat pelacak GPS pada tahun 2017. Namun, mereka tidak menyangka bahwa akan memantau melalui zona konflik aktif lima tahun kemudian.
Temuan ini mengungkapkan bahwa mereka menyimpang menjauh dari rute yang telah dilacak sebelumnya. Mereka juga menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berhenti di tempat pengisian bahan bakar yang biasa mereka kunjungi di Ukraina atau bahkan menghindarinya.
Akibatnya, mereka melakukan perjalanan lebih jauh, rata-rata sekitar 85 km. Bagi burung yang bermigrasi, tempat persinggahan adalah tempat yang sangat penting untuk mendapatkan makanan, air, dan tempat berlindung.
Perubahan ini menunda kedatangan burung-burung tersebut di tempat berkembang biak dan kemungkinan membuat mereka menggunakan lebih banyak energi, sehingga akan berdampak buruk.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!