Dua aktivis melakukan aksi protes di situs bersejarah Stonehenge. Mereka menyemprot cat bubuk oranye ke beberapa monumen kuno itu.
Dilansir dari BBC pada Kamis (20/6/2024), aksi itu dilakukan oleh dua aktivis yang tergabung dalam organisasi Just Stop Oil. Mereka melakukan aksi menyedihkan sehari sebelum perayaan Summer Solstice yang dimulai di tempat bersejarah itu.
Pelaku diidentifikasi seorang mahasiswa bernama Niamh Lynch berusia 21 tahun dan Rajan Naidu, seorang pria berusia 73 tahun.
Pengunjung saat itu menjadi saksi mata kelakuan mereka. Tiba-tiba saja dua orang itu berlari ke lingkaran batu yang berusia 5.000 tahun itu.
Seorang juru bicara English Heriage menggambarkan penyemprotan monumen itu sebagai hal yang 'sangat menjengkelkan'. Meski ada insiden namun situs itu tetap dibuka untuk umum.
"Insiden itu tidak akan mempengaruhi titik balik matahari musim panas tahunan, dengan perayaan masih direncanakan berlangsung pada Kamis malam," kata jubir itu.
Polisi Wiltshire datang untuk menangkap dua pelaku. Mereka ditahan atas dugaan perusakan monumen kuno.
Just Stop Oil memberikan keterangan bahwa cat bubuk oranye yang digunakan terbuat dari tepung jagung. Cat itu akan larut bersama air hujan.
Organisasi itu mengatakan motivasi di balik insiden tersebut adalah untuk menuntut pemerintah Inggris berikutnya mengakhiri ekstraksi dan pembakaran minyak, gas, dan batu bara pada tahun 2030.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengutuk insiden itu sebagai "tindakan vandalisme yang memalukan". Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan kerusakan itu "keterlaluan" dan menggambarkan Just Stop Oil sebagai "menyedihkan".
Koresponden BBC, Paul Clifton, reporter pertama yang tiba di tempat kejadian tak lama setelah insiden itu, mengatakan tiga batu yang paling dekat dengan jalan umum penuh dengan bubuk itu.
Dia menambahkan bahwa banyak wisatawan yang mengunjungi monumen itu yang mengalami momen terkejut.
"Manajer Stonehenge dan penjaga keamanan berdiri di dekat jalan," katanya.
"Saya mendengar saran bahwa karena itu adalah cat bubuk dan cuacanya kering dan cerah, mungkin cat itu dapat dihilangkan tanpa kerusakan yang bertahan lama, tetapi mereka memerlukan ahli untuk memeriksa batu itu sebelum memberikan pendapat," dia menambahkan.
Mark Verbinnen, anggota dewan untuk Amesbury East dan Bulford, tiba di lokasi beberapa menit setelah insiden tersebut. Ia mengatakan banyak anggota staf di lokasi tersebut merasa terguncang, terutama pengunjung yang mencoba untuk menjegal seorang pengunjuk rasa.
Mike Pitts, arkeolog dan penulis How to Build Stonehenge, mengatakan dampak dari tindakan tersebut memiliki potensi yang cukup mengkhawatirkan.
"Monumen tersebut telah dipagari selama beberapa dekade dan permukaan megalit dilindungi," kata Pitts.
Lebih lanjut, ia menyebut monumen tersebut sensitif dan seluruhnya tertutup oleh tanda-tanda prasejarah yang masih harus dipelajari sepenuhnya dan kerusakan permukaan pada batu-batu tersebut sangat mengkhawatirkan.
"Taman kehidupan yang kaya telah tumbuh di megalit tersebut, taman lumut yang luar biasa telah tumbuh. Jadi, ini berpotensi cukup mengkhawatirkan," ujar dia.
Seorang juru bicara Kepolisian Wiltshire mendapatkan laporan bahwa ada dua tersangka pada penyemprotan cat oranye itu.
"Penyelidikan kami masih berlangsung dan kami bekerja sama erat dengan English Heritage," ujar jubir.
Simak Video "Video PM Inggris soal Mobil Tabrak Kerumunan Fans Liverpool: Mengerikan!"
(bnl/fem)