Seberapa Banyak Duit Boeing?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seberapa Banyak Duit Boeing?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 25 Jun 2024 13:17 WIB
Pabrik Boeing
Pabrik Boeing (Foto: Boeing)
Jakarta -

Boeing dirundung masalah berunrun sejak jatuhnya dua pesawat 737 Max 8. Harus membayar kompensasi, kini Boeing menghadapi tekanan pembayaran denda senilai ratusan triliun rupiah.

Mengutip CNN, Selasa (25/6/2024), sekelompok anggota keluarga korban kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia telah menulis surat kepada Departemen Kehakiman. Mereka mendesak agar Boeing dikenai denda maksimum sebesar USD 24 miliar atau setara (Rp 406 triliun).

Surat yang mereka tulis dan ditujukan ke Departemen Kehakiman menyebut tindakan Boeing sebagai "kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah AS".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru, Boeing memiliki lebih dari USD 6,9 miliar (Rp 113 triliun) uang tunai di tangan yang dicetak dalam laporan laba kuartalan terakhirnya pada akhir Maret.

Perjanjian penuntutan yang ditangguhkan tahun 2021 seharusnya berakhir pada Januari lalu, sehingga membebaskan Boeing dari risiko pertanggungjawaban pidana.

ADVERTISEMENT

Namun, hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu tersebut berakhir, insiden Alaska Airlines terjadi.

Tuduhan terhadap Boeing tidak berarti setiap eksekutif Boeing akan menghadapi tuntutan sebagai individu. Namun, hal ini dapat menambah masalah keuangan perusahaan yang mendalam.

Boeing telah membukukan kerugian operasional inti sebesar USD 31,9 miliar sejak dimulainya 20 bulan larangan terbang 737 Max. Itu setelah kecelakaan fatal kedua di tahun 2019.

Perusahaan ini berisiko kehilangan peringkat kredit investment grade untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jika utangnya jatuh ke dalam status junk bond, biaya peminjaman uang yang dibutuhkan untuk menutupi kerugian akan melonjak.

Yang paling ekstrem, Boeing dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berbisnis dengan pemerintah federal jika terbukti melakukan kejahatan.

Hal itu akan menjadi hukuman mati virtual bagi Boeing, yang mendapatkan 37% pendapatannya pada tahun 2023 dari kontrak pemerintah AS.

Tetapi hukuman seperti itu sangat tidak mungkin terjadi karena alasan keamanan nasional, karena sebagian besar kontrak tersebut didapatkan dengan Departemen Pertahanan.

Tetapi jika perusahaan menghadapi tuntutan pidana, penyelesaian baru adalah hasil yang paling mungkin.

"Dan penyelesaian seperti itu kemungkinan akan mencakup beberapa jenis pengawasan tambahan atas operasi perusahaan, mungkin dalam bentuk monitor federal, kata Richard Aboulafia, direktur pelaksana di AeroDynamic Advisory, konsultan manajemen kedirgantaraan dan pertahanan.




(msl/fem)

Hide Ads