Krisis Air Bersih, Pengusaha Hotel di 3 Gili Rugi Rp 8 Miliar per Hari!

Nathea Citra - detikTravel
Rabu, 26 Jun 2024 13:35 WIB
Foto: Ilustrasi pantai di Gili Meno (Rachman/detikcom)
Lombok Utara -

Gara-gara kelangkaan air bersih, ratusan pengusaha hotel di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air merugi hingga Rp 8 Miliar per hari!

Hotel-hotel di tiga gili cantik itu kesulitan untuk mengakses air bersih buat para tamu sejak bulan lalu. Pengusaha hotel pun menjerit.

"Kalau bisa dibilang, kami ini sudah sekarat," kata Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, Selasa (25/6/2024).

Menurut Kusnawan, para pengusaha hotel di tiga gili terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan tamu hotel. Ia mengeluhkan krisis air terjadi saat sektor pariwisata tengah memasuki musim ramai atau high season.

Saat-saat seperti ini, kawasan tiga gili ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

"Jelas kami merugi, rata-rata kerugian per hari Rp 3,5 juta dikalikan 2.500 kunjungan wisatawan. Ini nilai kerugian per hari saja," keluhnya.

Berdasarkan hitung-hitungan Kusnawan, kerugian pengusaha hotel di tiga gili mencapai Rp 8 miliar per hari. Ia mengaku sudah menyampaikan keluhan para pengusaha hotel tersebut kepada pihak DPRD Lombok Utara.

"Jika sampai sore ini tidak ada keputusan, 435 properti di Gili Trawangan akan memutuskan menolak tamu. Kami sudah tidak ada stok air lagi di hotel," imbuhnya.

Kusnawan mengungkapkan sejumlah properti di kawasan pariwisata itu terpaksa berhenti beroperasi sementara sejak kesulitan mendapat air bersih.

"Di Gili Meno sudah ada enam properti yang tutup. Sementara di Gili Trawangan ada lima properti yang tutup," jelas dia.

Kusnawan berharap pemerintah segera mencari solusi terkait krisis air bersih yang terjadi di kawasan tiga gili. Selain hotel, sejumlah restoran maupun usaha pariwisata lainnya juga merugi akibat krisis air.

"Nggak ada jalan keluar lagi, intinya harus siapkan air bersih. Pemerintah sudah menyiapkan PDAM, sekarang wajar kami menuntut hak kami," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin Maladi mengaku telah berkoordinasi dengan Pemkab Lombok Utara untuk mencarikan solusi krisis air di tiga gili. Ia tak menampik krisis air bersih tersebut berdampak terhadap wisatawan yang berlibur di kawasan wisata tersebut.

Jamal menyarankan agar para pengusaha bersedia mengupayakan air bersih secara sukarela untuk sementara waktu.

"PDAM sementara perlu koordinasi dengan pengusaha. Masalah hukum, PDAM bisa juga koordinasi dengan kejaksaan dan Polda NTB," kata Jamal, Rabu (19/6/2024).

------

Artikel ini telah naik di detikBali.



Simak Video "Video: BMKG Soroti Krisis Air, Sebut Restorasi Sungai Jadi Solusi"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork