Sebuah tim yang terdiri dari para ahli pencitraan, ilmuwan, dan sejarawan berlayar menuju Titanic. Mereka bertekad membuat catatan foto paling rinci dari bangkai kapal tersebut.
Ekspedisi berawal di Kota Providence, Rhode Island, Amerika Serikat. Mereka akan menggunakan teknologi mutakhir untuk memindai setiap sudut dan celah kapal yang terkenal tersebut.
Mengutip BBC, Rabu (17/7/3034), tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan baru tentang tenggelamnya kapal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan misi komersial pertama ke Titanic sejak tragedi OceanGate tahun lalu. Kala itu. lima orang tewas ketika mencoba mengunjungi kapal yang hilang dengan kapal selam baru.
Lalu, akan ada upacara peringatan bersama akan diadakan di laut untuk mereka dan 1.500 penumpang dan kru yang tenggelam bersama Titanic pada tahun 1912.
Ekspedisi baru itu dilakukan oleh perusahaan AS yang memiliki hak penyelamatan tunggal. Perusahaan itu sejauh ini telah mengangkat sekitar 5.500 objek dari bangkai kapal.
![]() |
RMS Titanic Inc, yang berbasis di Atlanta, Georgia, menyebut kunjungan terbaru itu murni merupakan misi pengintaian.
Akan ada dua kendaraan robotik yang menyelam ke dasar laut untuk mengambil jutaan foto beresolusi tinggi dan membuat model 3D dari semua puing-puing kapal.
"Kami ingin melihat bangkai kapal dengan kejernihan dan ketepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya," kata ketua ekspedisi, David Gallo.
Kapal logistik Dino Chouest akan menjadi pangkalan operasi di Atlantik Utara. Jika cuaca memungkinkan, kapal itu akan berada di atas bangkai kapal selama 20 hari, di kedalaman 3.800 meter.
Meskipun lokasi bangkai kapal telah menjadi target penelitian berulang kali sejak ditemukan pada tahun 1985, hingga kini belum ada peta yang bisa menggambarkan kondisi yang sesungguhnya secara pasti.
Saat ini, haluan dan buritan kapal yang hancur telah dipahami dengan baik, ada area yang luas di sekitar puing-puing kapal yang hanya mendapat pemeriksaan sepintas lalu.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum