Misteri Pulau Langit di Afrika

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 30 Jul 2024 06:39 WIB
Ular berbisa semak Gunung Mabu atau atheris mabuensis adalah hewan unik di hutan ini (Foto: BBC)
Jakarta - Inilah Pulau Langit yang berada di Afrika. Ia bertengger di puncak gunung terpencil dan dikelilingi oleh dataran rendah.

Menyitir BBC, Selasa (30/7/2024), namanya Mabu atau dikenal sebagai "pulau langit". Itu merupakan hutan hujan terbesar di Afrika bagian selatan.

Kini, tim ilmuwan telah menemukan lusinan spesies baru di sana. Keberadaannya membantu meyakinkan Mozambik untuk melindunginya.

Dua puluh tahun yang lalu, Mabu adalah sebuah kawasan rahasia bagi semua orang kecuali penduduk setempat. Keistimewaan Mabu ditemukan untuk dunia luar oleh Prof Julian Bayliss pada 2004.

Ia, seorang penjelajah dan ahli ekologi yang kini tinggal di Wales utara. Ia sedang mengamati citra satelit Mozambik utara ketika menemukan sebuah petak hijau tua yang sebelumnya tidak diketahui.

Ekspedisi pertama pada tahun berikutnya memastikan bahwa meskipun penduduk setempat telah berburu di hutan tersebut, namun kondisinya masih sangat bagus.

Memiliki luas yang mencapai 75 kilometer persegi membuat Mabu menjadi satu blok hutan hujan terbesar di Afrika bagian selatan. "Saya merasa, ya Tuhan, ini sangat fenomenal," kenang Prof Bayliss.

Dalam ekspedisi awal ke Mabu, Prof Bayliss berada di garis terdepan dalam 'demam emas' ini. Ia dengan cepat menemukan beberapa spesies bunglon, ular, dan kupu-kupu baru.

Secara keseluruhan, Prof Bayliss mengatakan bahwa mereka telah menemukan setidaknya 25 spesies baru, dan itu belum termasuk kumbang kotoran, yang banyak di antaranya masih harus diakui secara resmi.

Kamera jebakan merekam pemburu di gunung Mabu (Foto: BBC)

Apa yang membuat Mabu begitu istimewa adalah geografinya. Hutan hujan dengan ketinggian sedang, menjorok di atas dataran rendah Mozambik, menjadikannya sebagai 'pulau langit'.

Itu berarti sebagian besar hewan dan serangga yang hidup di sana tidak memiliki cara untuk bertemu dan berkembang biak dengan populasi lain, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk berevolusi secara terisolasi menjadi sesuatu yang unik dan baru bagi ilmu pengetahuan.



Simak Video "Mengeksplorasi Gili Trawangan dengan Bersepeda Bersama Selebriti Lombok "


(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork