Seorang turis Singapura meninggal di Phuket, Thailand. Ia mendadak tewas tak lama setelah pijat di pinggir pantai.
Dilansir dari Channel News Asia (CNA) pada Selasa (10/12/2024), Lee Mun Tuk (52) mengunjungi tempat pijat di Pantai Patong. Ia kemudian memilih pijat selama 45 menit.
"Tak lama setelah pijat, ia berhenti bernapas. Staf tempat pijat itu meminta bantuan polisi dan petugas medis ketika Lee gagal sadar kembali setelah diberi CPR," kata kepala polisi Patong Chalermchai Hernsawad.
Khaosod English mengatakan Lee mengalami kesulitan bernapas. Istrinya mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia tidak curiga ada tindak kejahatan dan mengatakan suaminya memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik sebelumnya.
Istri Lee juga tidak setuju untuk diautopsi dan berencana untuk membawa pulang jenazah suaminya untuk upacara keagamaan.
Meskipun penyebab kematian Lee belum diketahui, insiden tersebut terjadi pada akhir pekan yang sama ketika seorang penyanyi Thailand meninggal setelah menerima tiga pijatan dalam waktu sekitar satu bulan.
Bangkok Post melaporkan dua dari tiga peristiwa itu melibatkan leher yang terpelintir.
Penyanyi Chayada Prao-hom telah mengunggah tentang kondisinya di Facebook pada awal November, dengan mengatakan bahwa ia mencari perawatan di panti pijat di Udon Thani untuk mengatasi nyeri tubuh.
Namun, setelah sesi pertama, ia merasakan nyeri di bagian belakang kepalanya. Lengannya kemudian mulai mati rasa dan ia kembali ke panti pijat untuk sesi kedua, namun sesi dua malah memperburuk kondisinya.
Ia menjelaskan dalam unggahan Facebook-nya bahwa ia tetap menjalani perawatan tersebut karena sebelumnya ia pernah belajar pijat Thailand, dan bahwa ibunya juga seorang tukang pijat.
Setelah sesi ketiga, ia mengalami pembengkakan dan memar yang berkembang menjadi mati rasa di dada dan perutnya. Ia akhirnya tidak dapat mengangkat lengan kanannya dan mengatakan bahwa tubuhnya berfungsi kurang dari 50 persen.
Chayada dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit di Udon Thani sekitar pukul 6 pagi pada hari Minggu. Ia meninggal karena infeksi darah dan pembengkakan otak.
Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah toko yang dikunjunginya terakreditasi dan berlisensi untuk menyediakan layanan tersebut.
Menurut situs web Pusat Kesehatan Komplementer dan Integratif Nasional Amerika Serikat, risiko efek berbahaya dari pijat tergolong rendah.
Namun, ada laporan langka tentang efek samping serius, seperti bekuan darah, cedera saraf, atau patah tulang. Kasus-kasus seperti itu biasanya melibatkan jenis pijat yang kuat.
Simak Video "Video: Masakan Kampung Maha Sarakham Autentik Thailand Ada di Jakarta"
(bnl/fem)