Pembatas Beton di Bandara Muan yang Ditabrak Jeju Air Disorot

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pembatas Beton di Bandara Muan yang Ditabrak Jeju Air Disorot

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 02 Jan 2025 09:11 WIB
South Korean army soldiers work outside of Muan International Airport in Muan, South Korea, Tuesday, Dec. 31, 2024, following Sundays plane crash. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Penyelidikan kecekalaan Jeju Air berlanjut (AP Photo/Ahn Young-joon)
Jakarta -

Otoritas Korea Selatan (Korsel) sedang menyelidiki pembatas beton di ujung landasan Bandara Internasional Muan usai kecelakaan maut pesawat Boeing 737-800 Jeju Air pada Minggu (29/12/2024).

Kecelakaan itu menewaskan 179 orang. Hanya dua orang yang selamat dari kecelakaan itu.

Pesawat itu mendarat tanpa roda dan hanya mengandalkan lambung pesawat di Bandara Muan. Pesawat itu kemudian menabrak dinding beton di ujung landasan, kemudian terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penyelidik Korsel bersama tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan perwakilan produsen pesawat Boeing melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan. Dua bagian kotak hitam pesawat juga mulai diperiksa.

Dikutip dari AFP, Kamis (2/1/2025), dugaan awal disebutkan pesawat itu mengalami kecelakaan akibat bird strike yang diperparah dengan cuaca buruk. Tetapi, para pakar juga menyoroti soal pembatas beton di dekat landasan. Sejumlah video menunjukkan pesawat meledak dan terbakar saat menabrak pembatas beton tersebut.

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal Kebijakan Bandara pada Kementerian Transportasi, Kim Hong Rak, mengatakan pemerintah akan meninjau peraturan terkait dan penerapannya saat ditanya tentang apakah bandara diperbolehkan menggunakan tembok beton sebagai pembatas.

"Apakah struktur ini memperburuk kerusakan adalah... sesuatu yang direncanakan untuk diselidiki secara menyeluruh oleh Komite Investigasi Kecelakaan," ujar Wakil Menteri Penerbangan Sipil Korsel, Joo Jong Wan.

"Pada tahap ini, penting untuk menghindari hanya berfokus kepada faktor tertentu sebagai penyebab pasti dari kecelakaan tersebut," kata dia.

Joo juga mengatakan bahwa para penyelidik sedang meninjau semua skenario potensial untuk memastikan penyelidikan menyeluruh.

Penjelasan lebih lengkap tentang apa yang salah pada saat-saat terakhir penerbangan Jeju Air itu diharapkan bisa didapatkan setelah otoritas yang relevan menganalisis kotak hitam pesawat.

"Mengenai kotak hitam, pembersihan kontaminasi permukaan telah selesai di pusat pengujian dan analisis dan saat ini sedang dinilai," tutur Joo.

"Namun unit penyimpanan data pada perekam data penerbangan masih dalam tahap evaluasi," kata dia lagi seraya menyebut bahwa tinjauan teknis sedang dilakukan untuk menentukan cara mengekstrak data.

Presiden sementara Korsel, Choi Sang Mok, yang baru menjabat sejak Jumat (27/12) lalu, menyebut kecelakaan itu sebagai "titik balik" bagi negaranya. Dia menyerukan perombakan menyeluruh terhadap sistem keselamatan udara.

Dia mendesak para pejabat terkait untuk memeriksa ulang secara menyeluruh sistem operasional pesawat dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan.

Korsel sedang dalam masa berkabung nasional selama tujuh hari. Perayaan tahun baru dibatalkan dan bendera dikibarkan setengah tiang untuk menghormati para korban.




(fem/fem)

Hide Ads