Fadli Zon Harap Masyarakat Cinta Budaya Lewat Pameran Akulturasi Tionghoa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fadli Zon Harap Masyarakat Cinta Budaya Lewat Pameran Akulturasi Tionghoa

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Selasa, 11 Feb 2025 15:05 WIB
Pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Indonesia
Pameran akulturasi budaya (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
Jakarta -

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon resmikan pameran 'Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Indonesia' yang dihelat di Museum Nasional. Ini jadi kali pertama pameran tematik di Museum Nasional.

Pada momen pembukaan pameran, Senin (10/2/2025) Fadli Zon menjelaskan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia adalah sebuah aset yang begitu berharga. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, inisiasi yang ia lakukan itu menawarkan budaya yang terakulturasi oleh bangsa Tionghoa.

"Jadi kita memang mempunyai kekayaan budaya dan keberangan yang sejak dulu menjadi sebuah keniscayaan di Nusantara ini. Itulah kira-kira yang ingin kita rayakan keberagaman dan akulturasi budaya kita," katanya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan ini pertama kali dilaksanakan di Museum Nasional dengan tematik, kita berharap nanti ini juga mengundang banyak orang untuk bisa memahami dan nenambah literasi tetang akulturasi budaya Tionghoa di Indonesia," Fadli menambahkan.

Pameran 'Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Indonesia' ini bisa dikunjungi oleh masyarakat luas mulai hari ini dan akan dilaksanakan rencananya selama 3 bulan. Terdapat kurang lebih 150 koleksi yang dipajang dalam tiga area pameran.

ADVERTISEMENT

Fadli menyampaikan koleksi-koleksi tersebut dikumpulkan dari berbagai pihak, mulai dari koleksi di Museum Nasional sendiri, museum-museum lainnya hingga koleksi miliki pribadi. Kemudian, Fadli juga menyampaikan usai berkeliling, pameran seperti ini akan menjadi permulaan pameran tematik terkait akulturasi.

Pameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di IndonesiaPameran Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Indonesia. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Dan pameran tersebut digelar dalam rangka perayaan Hari Imlek dan Cap Go Meh, wacananya menjelang bulan Ramadhan ini Fadli juga ingin ada pameran terkait sejarah Islam.

"Kebetulan kita masih dalam suasana Imlek dan Cap Go Meh jadi ini kita merayakan ini. Nanti bulan depan di suasana Ramadhan kita juga akan ada temporary exhibition di ruang yang lain, itu tentang sejarah peradaban Islam di Nusantara," terangnya.

Harapannya dengan menggelar pameran-pameran seperti itu, Fadli menginginkan museum sebagai batu loncatan masyarakat untuk mengerti lebih banyak terkait kekayaan budaya Indonesia. Akulturasi budaya lokal dengan budaya lain begitu penting dalam perkembangan budaya Indonesia.

Itulah yang ia ingin sampaikan dalam pameran akulturasi budaya ini.

"Akulturasi ini adalah sebuah perjalanan dan kenyataan yang sudah lama berlangsung dan memperkaya budaya kita. Dari budaya yang sifatnya material, budaya yang sifatnya intangible dan tangible, sampai budaya yang sehari-hari seperti kuliner dan juga ekspresi-ekspresi lain hingga kini terus berlangsung," ujar Fadli.




(upd/wsw)

Hide Ads