Pilot: Pikir-pikir Lagi Naik Pesawat Saat Flu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pilot: Pikir-pikir Lagi Naik Pesawat Saat Flu

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Rabu, 12 Feb 2025 06:07 WIB
Sakit flu
Ilustrasi. (Getty Images/wichayada suwanachun)
Jakarta -

Pilot Kolombia memperingatkan penumpang flu untuk berpikir dua kali sebelum naik pesawat. Dia bilang terbang saat flu berisiko tinggi.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/2/2025) peringatan itu tidak hanya karena flu dapat menular ke penumpang lain, tetapi juga karena penderita flu berisiko mengalami masalah serius pada telinga.

Seorang pilot di maskapai penerbangan Kolombia, Avianca, Kapten Jaimes Garcia, menjelaskan melalui videonya yang dibagikan di TikTok @captainjaimesgarcia, bahwa penderita flu dapat menyebabkan gendang telinga pecah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu disebabkan oleh flu yang dapat memperburuk barotrauma telinga atau yang sering disebut dengan istilah 'telinga pesawat'. Barotrauma terjadi karena perubahan tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan saat pesawat naik atau turun.

Garcia menggambarkan kondisi itu sebagai masalah serius dan menjelaskan mengapa orang yang sedang flu lebih rentan mengalaminya.

ADVERTISEMENT

"Jika saya sedang flu, saluran Eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah ke tenggorokan) akan meradang. Saluran tersebut tidak dapat menyeimbangkan tekanan udara, dan inilah yang menyebabkan rasa sakit pada telinga," kata Garcia.

"Jika kondisi ini parah dan Anda mengalami hidung tersumbat, gendang telinga bisa pecah. Ini sangat berbahaya," ia menambahkan.

Meskipun penumpang mungkin merasa khawatir tentang masalah ini, terutama pada penerbangan jarak jauh. Garcia menyebut pilot sebenarnya malah menghadapi risiko yang lebih besar.

"Seorang penumpang yang terbang dalam kondisi flu mungkin merasa sangat tidak nyaman, tetapi kami para pilot yang melakukan lima hingga enam penerbangan setiap hari berisiko lebih besar jika kami tidak dalam kondisi sehat," ujar Garcia.

Menurut Healthline, barotrauma telinga yang sering terjadi dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti mimisan atau bahkan kehilangan pendengaran dalam tingkat yang sedang hingga parah.

Healthline juga menambahkan bahwa orang dengan alergi, flu atau infeksi aktif lebih berisiko mengalami barotrauma telinga. Namun, sebagian besar kasus barotrauma dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis khusus.

Beberapa cara yang dapat membantu penumpang untuk meringankan efek perubahan tekanan udara termasuk menguap, mengunyah permen karet, berlatih teknik pernapasan, dan mengonsumsi dekongestan. Untuk kasus yang lebih serius, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti steroid atau antibiotik.

Jika gendang telinga pecah, tindakan pembedahan mungkin diperlukan. Selain masalah telinga, ada juga masalah kesehatan lain yang bisa muncul akibat terbang seperti dehidrasi.

Udara di dalam kabin pesawat sangat kering dan dapat mempengaruhi kulit, bibir, hidung, dan mata. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan pelembap kulit, pelembap bibir, serta memperbanyak konsumsi cairan selama penerbangan.




(upd/fem)

Hide Ads