Menjadi pramugari tidak hanya soal penampilan, tetapi juga keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dengan baik. Christy Gladys, yang telah berkarir selama 19 tahun di dunia penerbangan dan kini menjabat sebagai Kepala Pelatihan di Lion Group, membagikan rahasia sukses menjadi awak kabin.
Gladys memulai karir sebagai pramugari 19 tahun lalu. Kini, dia menjadi kepala Pelatihan Training Center untuk Flight Attendant Lion Group. Di pusat pelatihan itulah calon-calon awak kabin digodok.
Ditemui detikTravel di Lion Training Center, Tangerang, beberapa waktu lalu, Gladys membocorkan poin-poin yang harus dikuasai oleh calon awak kabin agar bisa lolos dalam tahap seleksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tips untuk menjadi flight attendant itu satu, confidence, harus confident, harus cheerful, harus mau berinteraksi dengan orang lain, dan yang paling penting punya daya juang yang tinggi," kata Gladys.
Gladys mengatakan syarat nomor satu untuk bisa menjadi awak kabin, baik pramugari maupun pramugara, adalah penampilan yang menarik. Calon awak kabin harus terlihat rapih, bersih dan tidak boleh berjerawat.
Cara berpakaian saat tahap seleksi menjadi salah satu penentu kelulusan. Ia meminta agar calon peserta memperhatikan busana mereka di tahap interview.
"Kemudian ramah, wajahnya harus sering senyum, friendly," kata Gladys.
Kebetulan, tim berkesempatan melihat langsung perekrutan calon awak kabin Lion Group. Pendaftar awal berjumlah 500-an orang, kemudian dieliminasi sampai tinggal sekitar 25 orang.
Setengang tombak, para pelamar tak dapat menyembunyikan gugup dari wajah. Setelah tahap eliminasi pertama, mereka kemudian masuk tahap dua dengan beberapa tes, seperti tes keseimbangan, cara berjalan dan wawancara.
"Cara berjalan pada saat kami panggil, saat kandidat tersebut berjalan itu sudah mulai kami nilai. Jadi kita belum bertanya pun, kita sudah tahu, oh ini akan masuk ke tahap selanjutnya," ujar mantan pramugari itu.
Selanjutnya adalah cara berbicara saat menjawab pertanyaan. Peserta harus harus bisa menjawab dengan penuh senyum dan percaya diri.
Tak cuma itu, Gladys juga mengungkapkan bahwa peserta harus menjadi dirinya sendiri. Kepribadian yang unik menjadi nilai tambah dalam penilaian juri.
"Ya betul, harus jadi diri sendiri. Setiap orang itu punya keunikan masing-masing, punya kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ini yang membuat satu tim kuat," kata dia.
Baca juga: Pramugari Boleh Emosian Nggak Sih? |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak