Untuk lebih mudah mengevakuasi warganya, Pemerintah Yunani akan segera membuat pelabuhan darurat di Pulau Santorini.
Pelabuhan evakuasi di Pulau Santorini itu nantinya untuk mempermudah proses penyelamatan penduduk jika terjadi gempa besar di kawasan wisata yang populer tersebut.
Dikutip dari Republic World, Senin (24/2/2025) Santorini yang merupakan pulau vulkanik di Laut Aegea, telah diguncang oleh ribuan gempa kecil sejak akhir Januari, yang menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang menghentikan kegiatan konstruksi, menutup sekolah-sekolah, serta menutup pulau-pulau terdekat.
Meskipun belum ada laporan kerusakan besar, para ilmuwan menyebutkan bahwa aktivitas seismik yang terjadi sangat luar biasa, bahkan untuk negara seperti Yunani yang memang rawan gempa, dan ada kemungkinan akan terjadi gempa yang lebih kuat.
Para ahli telah mengidentifikasi pelabuhan feri utama di kaki lereng terjal dan beberapa lokasi lain di Santorini sebagai titik yang rawan. Namun, mereka belum menyatakan bahwa lokasi-lokasi tersebut tidak dapat digunakan dalam keadaan darurat.
Menteri Perlindungan Sipil, Vassilis Kikilias, mengungkapkan bahwa Pemerintah Yunani akan membangun pelabuhan evakuasi agar feri penumpang dapat berlabuh dengan aman sebelum pelabuhan baru dibangun.
"Bersamaan dengan pelabuhan baru di Santorini yang sedang dipersiapkan, ada keputusan untuk mendirikan pelabuhan darurat di bagian pulau tersebut. Di mana kapal feri penumpang dapat berlabuh jika terjadi keadaan darurat," jelas Vassilis.
Meskipun aktivitas gempa cenderung menurun pada akhir pekan, pemerintah setempat memperpanjang status darurat untuk minggu ketiga. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi kawasan pesisir dan lereng bukit yang rawan longsor.
Seorang profesor seismologi dan juru bicara terkait gempa Santorini, Costas Papazachos, mengatakan jalan pernah lengah meskipun intensitas gempa sudah menurun. Ia mengimbau untuk tetap waspada.
"Baik pemerintah maupun masyarakat harus siap menghadapi situasi yang tidak mengenakkan ini dalam beberapa waktu ke depan, bisa jadi dua hingga tiga bulan lagi," terangnya.
Santorini terbentuk setelah salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah sekitar tahun 1600 SM. Para ahli seismologi menyebutkan bahwa aktivitas seismik terbaru disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan magma, yang telah menyebabkan lapisan bawah permukaan pulau tersebut terangkat ke atas.
(upd/upd)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum