Kecewanya Pendaki Gagal Naik Rinjani, Jalurnya Ditutup buat Evakuasi Juliana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kecewanya Pendaki Gagal Naik Rinjani, Jalurnya Ditutup buat Evakuasi Juliana

Sanusi Ardi - detikTravel
Rabu, 25 Jun 2025 15:05 WIB
Suasana Pasar Sembalun dengan pemandangan Gunung Rinjani, Lombok Timur NTB. Minggu (4/05/2025).
Gunung Rinjani (Sanusi Ardi/detikBali)
Lombok Timur -

Jalur pendakian ke puncak Gunung Rinjani ditutup sementara mulai Selasa (24/6) untuk evakuasi Juliana. Para pendaki yang sudah sampai di Rinjani pun kecewa.

Juliana Marins, turis asal Brasil terjatuh ke jurang di puncak gunung Rinjani pada Sabtu (21/6). Juliana (27) dilaporkan jatuh ke jurang di area Cemara Nunggal yang menghadap ke Segara Anak dan merupakan jalur menuju puncak gunung Rinjani.

Setelah lima hari pencarian, Juliana pun ditemukan. Sayang, turis perempuan itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pukul 18.00 WITA, satu personel Basarnas atas nama Hafid Hassadi berhasil menjangkau titik korban di kedalaman 600 meter. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," ujar Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, Selasa malam (24/6/2025).

Proses evakuasi turis asal Brasil yang terjatuh di jalur menuju puncak Rinjani itu masih berlangsung. Selama evakuasi Juliana, jalur menuju puncak Rinjani pun ditutup.

ADVERTISEMENT

Penutupan ini membuat sejumlah wisatawan yang sudah tiba di gunung Rinjani terpaksa mengatur ulang rencana pendakian mereka.

"Rencananya besok pagi mau ke Rinjani, tapi kami baca di media katanya ada penutupan, makanya kami nggak jadi naik dan atur jadwal ulang," kata Yosi (26), wisatawan asal Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Yosi mengaku kecewa karena pendakian yang telah ia persiapkan sejak jauh-jauh hari harus ditunda. Ia bahkan telah menyiapkan logistik dan porter untuk mendaki Rinjani.

"Padahal sudah siap logistik, porter, dan semuanya sudah siap, agak kecewa sih tapi ya mau gimana lagi," ujarnya.

Wisatawan lain, Ali Fikri (20) asal Lombok Tengah, memilih untuk tetap mendaki Rinjani. Namun, ia tidak menuju puncak, melainkan hanya sampai Danau Segara Anak.

"Karena sudah terlanjur sampai di sini, daripada gak jadi naik, kami rencananya ke Danau (Segara Anak)," ujarnya singkat.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, menjelaskan bahwa penutupan hanya berlaku untuk jalur menuju puncak. Jalur lainnya, seperti ke Danau Segara Anak dan Pelawangan, masih dibuka untuk umum.

"Tetap dibuka silakan naik saja, yang kami tutup untuk sementara hanya ke jalur puncak saja karena sedang proses evakuasi korban," kata Yarman.

Ia menyarankan wisatawan untuk memilih alternatif lain seperti berkemah di Pelawangan atau mengunjungi Danau Segara Anak.

"Selain ke puncak kan banyak pilihannya di atas itu, bisa ke Danau Segara Anak atau camping di Pelawangan," terang Yarman.

Data dari Balai TNGR mencatat ada 302 wisatawan yang telah berada di Pelawangan saat pengumuman penutupan jalur puncak dikeluarkan. Mereka merupakan pendaki yang sudah lebih dulu naik sebelum pengumuman diberlakukan.

Evakuasi terhadap wisatawan asal Brasil yang terjatuh di kawasan Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Rinjani, masih terus dilakukan. Pada Selasa pagi, tim evakuasi menggunakan teknik vertical rescue untuk mencapai lokasi korban. Namun, medan terjal dan cuaca buruk menjadi hambatan utama.

"Nanti alternatifnya pelaksanaan evakuasi jika masih ada kendala, opsinya evakuasi dilakukan melalui jalur Danau Segara Anak," ujar Yarman saat ditemui di Kantor Resort Sembalun, Selasa malam.

-------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads