Dalai Lama Rayakan Ulang Tahun ke-90, Ingin Hidup Sampai 130 Tahun

Femi Diah - detikTravel
Senin, 07 Jul 2025 06:58 WIB
Dalai Lama (Anushree Fadnavis/Reuters)
Jakarta -

Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Dalam perayaan ultahnya, pemimpin spiritual Buddha Tibet itu berharap hidup hingga usia 130 tahun.

"Sampai saat ini, saya sudah melakukan yang terbaik. Berkat Avalokiteshvara, pelindung spiritual Buddha, saya berharap bisa hidup 30 atau 40 tahun lagi untuk terus melayani makhluk hidup dan ajaran Buddha," kata Dalai Lama dalam acara yang digelar Sabtu (5/7/2025) malam, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (7/7).

Pemimpin yang lahir 6 Juli 1935 itu memang dikenal selalu penuh semangat dan optimisme. Bahkan sebelumnya, dalam wawancara dengan Reuters pada Desember 2025, dia bilang mungkin saja hidup sampai usia 110 tahun.

Dalam kesempatan itu, Dalai Lama juga memastikan bahwa dia akan memilih penggantinya sesuai dengan "tradisi lama". Pernyataan itu sekaligus mengakhiri spekulasi bertahun-tahun soal masa depan jabatan yang sudah berusia berabad-abad tersebut.

Lewat pesan video, dia mengatakan bahwa Yayasan Gaden Phodrang, yayasan yang didirikannya, akan punya kewenangan untuk mengakui reinkarnasinya kelak. Para pemimpin Buddha Tibet akan menentukan siapa penerusnya.

"Tidak ada orang lain yang berhak ikut campur soal ini," kata dia.

Dalai Lama juga mengungkapkan bahwa banyak umat Buddha yang memintanya agar institusi Dalai Lama terus dipertahankan. Dia menanggapi dengan mengatakan,"Institusi Dalai Lama akan berlanjut."

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi agama selama tiga hari di Dharamshala, India-tempat Dalai Lama hidup sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959 usai pemberontakan gagal melawan China.

Penegasan Dalai Lama soal suksesi juga dianggap sebagai sindiran keras kepada Pemerintah China. Selama ini, Beijing mengklaim mempunyai hak menunjuk siapa yang akan menjadi Dalai Lama berikutnya.

Penulis sekaligus aktivis Tibet, Tenzin Tsundue, bahkan menyebut pernyataan Dalai Lama ini sebagai tamparan di wajah bagi pemerintah China.

China bersikeras bahwa suksesi Dalai Lama harus mendapat persetujuan dari pemerintah pusat di Beijing, bahkan dilakukan lewat pengundian dari guci emas, ritual yang diklaim China sah menurut tradisi.

Dalai Lama menanggapi santai tapi tegas. Dia memperingatkan bahwa jika guci itu digunakan tanpa kejujuran maka guci tersebut tidak akan punya kualitas spiritual apa pun.

Sebagai penerima Nobel Perdamaian, Dalai Lama tetap berdiri teguh memperjuangkan non-kekerasan, kebebasan spiritual, dan hak-hak rakyat Tibet. Meski dicap separatis oleh China, ia tetap memilih jalur damai dalam menghadapi tekanan politik.



Simak Video "Video: Perayaan Ultah ke-90 Dalai Lama"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork