Fakta-fakta Tibet: Ternyata Bukan Negara dan Dipimpin Tokoh Agama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta-fakta Tibet: Ternyata Bukan Negara dan Dipimpin Tokoh Agama

Weka Kanaka - detikTravel
Rabu, 12 Apr 2023 20:02 WIB
Lembah Johar, Tibet
Foto: Ilustrasi Tibet (Dok. Himanshu Khagta/BBC Travel)
Tibet -

Tibet sebuah daerah menarik bagi banyak orang, khususnya yang hobi traveling. Karena tempat ini merupakan dataran tinggi yang memiliki panorama menawan. Puncak Everest di Pegunungan Himalaya termasuk di dalamnya. Bahkan tempat ini juga disebut sebagai "atap Dunia".

Tibet memiliki beberapa fakta unik yang menyelimuti daerah ini. Berikut beberapa fakta unik Tibet:

1. Letak dan status geografis Tibet

Tibet berbatasan langsung dengan banyak negara, meliputi China yakni Yunnan di sebelah Tenggara, dengan Sichuan di sebelah Timur dan Qinghai di Timur Laut, dengan Xinjiang di Barat, Nepal, Bhutan, dan juga Myanmar. Daerah ini adalah bukan sebuah Negara, melainkan daerah otonomi yang merupakan bagian dari Republik Rakyat China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daerah ini didominasi oleh dataran tinggi, bahkan ketinggian rata-rata adalah 4.900 meter di atas permukaan laut, yang membuat Tibet jadi dataran tertinggi di dunia.

Namun ketika berkunjung ke Tibet, walau daerah ini merupakan bagian dari China, traveler tak hanya perlu Visa China saja. Traveler juga perlu mendapatkan Tibet Travel Permit (TTP).

ADVERTISEMENT

2. Diinvasi oleh Mongol dan China

Pada abad ke-13, Tibet berada dalam ancaman invasi Bangsa Mongol. Hal tersebut seperti yang diceritakan Matthew T. Kapstein dalam bukunya, The Tibetans. Pada tahun 1239, orang-orang Mongol menerobos ke bagian tengah Tibet, dan melakukan penaklukan.

Namun, beberapa bangsawan Mongol dikisahkan takjub dengan pandangan Tibet tentang agama Buddha. Hingga pada tahun 1244, pemimpin Mongol Kotan mendatangkan pemimpin spiritual Tibet, Sakya Pandita, ke istananya.

Hal tersebut membuat Sakya Pandita menjadi penguasa efektif Tibet, di bawah kendali bangsa Mongol. Sebelum akhirnya dijadikan celah oleh Mongke Khan untuk menginvasi Tibet pada tahun 1252.

Namun sebelum Republik Rakyat China berdiri pada 1 Oktober 1959, Tibet sebagai negara sudah lebih dulu eksis. Tibet memproklamirkan kemerdekaannya pada 1913 atau 36 tahun sebelum China sebagai negara (China and the Superpowers, New York, 1986:21).

Kemerdekaan itu adalah buah diplomasi Thubten Gyatso, Dalai Lama ke-13, yang dapat membujuk Kerajaan Inggris untuk membantu Tibet keluar dari pengaruh Kekaisaran China pada 1904. Di sisi lain, China setelah berdiri sebagai negara, sangat berambisi menjadikan dirinya sebagai negara besar.

Itulah yang membuat pada 1950, puluhan ribu tentara Cina menginvasi Tibet. Selain itu karena Tibet pernah berada dalam kekuasaan bangsa Mongol, maka ketika Kekaisaran China dapat mengusir Mongol, ada klaim bahwa wilayah yang dulu merupakan wilayah Mongol jadi milik kekaisaran China.

3. Budaya unik menjulurkan lidah saat berkenalan

Di masing-masing dunia punya cara tersendiri untuk berkenalan atau memberi salam. Keunikan dalam memberi salam juga terjadi di Tibet.

Tibet memiliki budaya menjulurkan lidah ketika memberi salam atau menyapa. Masyarakat setempat memberi salam kepada orang lain dengan menjulurkan lidah sambil menangkupkan kedua tangannya. Hal tersebut dianggap sebagai wujud rasa hormat atau tanda setuju kepada orang yang mereka temui.

Dilansir dari berbagai sumber, hal ini karena kejadian di abad ke-9, Tibet memiliki seorang raja yang dikenal sebagai Lang Darma. Raja ini terkenal akan kekejaman dan lidah yang berwarna hitam.

Karena Tibet dihuni mayoritas agama Buddha, maka masyarakat percaya akan reinkarnasi. Kemudian langkah menjulurkan lidah ketika berkenalan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada reinkarnasi dari Raja Kejam, Lang Darma yang memiliki lidah hitam.

Setelah berabad-abad, Tindakan yang awalnya hanya pembuktian kepada lawan bicara, kini jadi salah satu cara menyapa atau memberi salam dan menunjukkan persetujuan. Hal tersebut mirip seperti tradisi jabat tangan yang dulunya tanda bukti antara orang yang berinteraksi tidak memegang senjata.

4. Dipimpin Oleh Dalai Lama

Tibet merupakan daerah yang unik, karena mereka dipimpin oleh pemimpin spiritual dengan gelar Dalai Lama, yang berarti "Ocean of Wisdom". Dalai Lama adalah biksu berpangkat tertinggi dalam versi Buddhisme Tibet, yang secara tradisional juga bertanggung jawab atas Tibet.

Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, bertentangan dengan China dan mengasingkan diri sejak pemberontakan Lhasa pada tahun 1959. Pengasingan ini ditemani oleh keluarga, guru, dan pejuang gerilya, mereka melakukan pelarian ke Himalaya dan mendirikan pusat komandao di Dharamsala, India.

Dalai Lama adalah nama yang disandingkan kepada seseorang yang diyakini sebagai Avalokiteshvara atau Chenrezig, Bodhisattva Welas Asih dan santo pelindung Tibet.

Bodhisattva adalah makhluk tercerahkan yang menunda kepergiannya ke nirwana dan memilih untuk terlahir kembali untuk melayani umat manusia.




(wkn/wsw)

Hide Ads