Pariwisata Bhutan Bikin Terobosan, Turis Bisa Bayar Pakai Kripto

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 13 Jul 2025 12:11 WIB
Ilustrasi wisata Bhutan (Getty Images/iStockphoto/Khoa Nguyen)
Jakarta -

Pariwisata Bhutan membuat gebrakan untuk mendatangkan wisatawan asing. Negara itu menerapkan sistem pembayaran berbasis mata uang kripto yang berlaku secara nasional.

Dengan sistem itu wisatawan bisa membayar hampir seluruh layanan pariwisata dengan mata uang kripto. Mulai dari biaya visa, tiket pesawat, penginapan, hingga tiket masuk ke situs budaya seperti Dzong kuno.

Saat para pelanggan membayar dengan mata uang kripto melalui Binance Pay, pedagang atau operator wisata menerima pembayaran secara instan dalam ngultrum atau mata uang lokal Bhutan. Cara itu membuat pengusaha pariwisata tetap terlindungi dari fluktuasi nilai pasar kripto.

"Ini adalah cara pembayaran yang jauh lebih efisien dibandingkan metode tradisional, jauh lebih murah dan aman. Kami melihat penerimaan teknologi baru ini sangat besar di sini," kata CEO Binance Richard Teng, melansir South China Morning Post, dikutip Minggu (13/7/2025).

Penggunaan mata uang digital terlihat jelas di kota dan desa-desa di Bhutan. Kode QR untuk Binance Pay kini berdampingan dengan metode pembayaran tradisional di toko kerajinan tangan, penginapan lokal, dan restoran.

"Ini hal yang sangat baru bagi kami, tapi kami antusias," kata pemilik restoran Ku-kham House di Punakha, Passang Drukgyel.

"Kami sudah melihat iklannya di TV, dan kami senang mendukung inisiatif pemerintah untuk mendigitalkan mata uang," dia menambahkan.

Syarat Masuk Bhutan: Visa dan Biaya Keberlanjutan

Setiap turis asing yang berkunjung ke Bhutan wajib mengajukan visa, kecuali dari Pakistan dan India. Dikutip dari drukasia traveler tidak dapat secara pribadi mengajukan permohonan visa sendiri. Proses pengajuan visa harus dilakukan oleh agen perjalanan resmi di Bhutan atas nama traveler.

Ada sejumlah langkah yang harus dipenuhi untuk mengajukan visa turis Bhutan, yakni memesan paket wisata Bhutan dengan satu agen perjalanan yang berizin, membeli dan konfirmasi tiket dengan DrukAir, memiliki paspor yang berlaku minimal 6 bulan terhitung dari tanggal ketibaan di Bhutan, dan memenuhi informasi yang dibutuhkan.

Tarif membuat visa cukup terjangkau, yakni USD 40 per orang.

Biaya lain yang harus dibayar untuk memasuki Bhutan adalah tarif Sustainable Development Fee (SDF) sebesar USD 100 per malam.

Dengan kerja sama Binance, Bhutan berharap bisa menjangkau 40 juta pengguna kripto global, termasuk digital nomads dan wisatawan teknologi.

Data dari Travala dan Binance menunjukkan bahwa wisatawan yang menggunakan kripto menghabiskan dua kali lebih banyak dan menginap lebih lama dibanding pelancong biasa.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di CNNIndonesia. Selengkapnya klik di sini.



Simak Video "Jokowi Ingin Pariwisata Indonesia Tiru Bhutan: Ada Kuota untuk Turis Asing"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork