Korea Utara menutup akses resornya yang baru saja dibuka beberapa minggu untuk turis asing. Diduga penutupan ini berhubungan dengan laporan media Rusia yang menyiratkan bahwa resor tersebut diramaikan oleh penduduk lokal yang dimobilisasi, bukan wisatawan sungguhan.
Dilansir dari euronews, Sabtu (19/7/2025) situs web pariwisata milik pemerintah Korea Tour mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah menangguhkan masuknya wisatawan asing ke resor pantai barunya di Wonsan-Kalma. Pengumuman ini hanya beberapa minggu setelah Korut membuka situs tersebut untuk wisatawan domestik dan sekelompok kecil warga Rusia.
Kompleks pesisir timur yang diklaim Pyongyang dapat menampung hingga 20.000 tamu digemborkan oleh Kim Jong-un sebagai salah satu kesuksesan terbesar tahun ini. Namun, situs tersebut sekarang untuk sementara tidak menerima wisatawan asing, tanpa memberikan alasan jelas. Juga belum ada pertanda kapan larangan tersebut akan dicabut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pengumuman ini menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini ke kompleks tersebut untuk berunding dengan Kim dan Menteri Luar Negeri Choe Son-hui. Lavrov telah menyuarakan optimismenya tentang peningkatan pariwisata Rusia ke wilayah tersebut
Namun, para analis berpendapat bahwa Korea Utara mungkin memberlakukan penangguhan tersebut setelah jurnalis Rusia menulis artikel yang menyiratkan bahwa warga Korea Utara di lokasi tersebut tampaknya diorganisir oleh pihak berwenang, alih-alih wisatawan sungguhan.
"Pemerintah Korea Utara diyakini telah memutuskan bahwa mereka akan menghadapi beberapa konsekuensi negatif ketika membuka lokasi tersebut untuk wisatawan asing," kata Oh Gyeong-seob dari Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul.
Lee Sangkeun dari Institut Strategi Keamanan Nasional di Seoul menambahkan bahwa keputusan tersebut mungkin juga terkait dengan kesulitan dalam menarik wisatawan Rusia, mengingat jarak dan biaya perjalanan lokasi tersebut.
Namun, para ahli yakin larangan tersebut kemungkinan hanya akan berlangsung singkat. Pembangunan Wonsan-Kalma yang diyakini membutuhkan investasi substansial dari ekonomi Korea Utara yang sudah terbebani dimaksudkan untuk menghasilkan devisa melalui pariwisata.
"Jika wisatawan asing tidak diizinkan masuk ke lokasi tersebut, rubel Rusia, yuan Tiongkok, dan dolar tidak akan masuk. Jika tidak, Korea Utara tidak akan bisa mencapai titik impas dan harus menutup resor tersebut," kata Ahn Chan-il, kepala World Institute for North Korean Studies.
Meskipun resor tersebut ramai dikunjungi wisatawan domestik, belum ada konfirmasi kapan pariwisata internasional yang lebih luas akan kembali beroperasi. Tur grup dari China, yang mencakup lebih dari 90% pengunjung sebelum pandemi COVID-19, belum dibuka kembali.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit