Warga Dukuh Kedungpereng di Blora menemukan tanduk berukuran raksasa. Usia tanduk itu diperkirakan mencapai 200 ribu tahun.
Ngadi (50), warga desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora menemukan fosil tanduk ukuran jumbo. Tanduk itu diduga berasal dari hewan purba yang hidup ratusan ribu tahun yang lalu.
"Saya menemukan fosil tanduk kerbau ini di sungai ketika saya sedang mencari pasir," jelas Ngadi saat ditemui di rumahnya Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8/2025).
Fosil tanduk kerbau purba itu dengan jenis Babulus palaeokarabau (kerbau purba) itu ditemukan oleh Ngadi pada Jumat (25/7) sekira pukul 09.00 WIB. Ngadi awalnya mengira hanya batu biasa. Namun setelah digali nampak fosil.
"Saya tidak sengaja, saya pas mencangkul, pas itu saya langsung gali terus, sampai muncul tanduk kerbau," bebernya.
Awalnya dia mengira bukan fosil tanduk kerbau, melainkan fosil gading gajah. Dia kemudian mengamankan benda purbakala itu di rumah.
"Saya kira itu gading gajah. Setelah ketemu saya bawa pulang. Itu pas Jumat pagi," terangnya.
Ngadi juga telah melaporkan temuannya ke pihak Pemerintah Desa. Dia mengaku baru pertama kali menemukan benda purbakala.
"Baru pertama ini menemukan. Sebelumnya belum pernah. Rencana saya ya saya rawat. (Untuk pelestarian) iya," bebernya.
Ngadi yang juga seorang petani saat itu bekerja mencari pasir untuk dijual. Dia mencari pasir secara tradisional dengan cangkul. Sungai berada tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak sekitar 100 meter.
"Nyari pasir di sungai sebelah utara. Pasir untuk bangunan. Dijual. Pakai alat, pakai cangkul," jelasnya.
Simak Video "Video: Melihat Fosil Stegosaurus 'Apex' di New York"
(wsw/wsw)