Penerbangan ini tertunda hingga empat jam gegara salah satu penumpang mengisap ganja. Kali ini bukan si penumpang yang diusir dari pesawat, namun pilot batal terbang hingga ditugaskan kru pengganti.
Peristiwa itu terjadi pada penerbangan United Airlines dari San Francisco menuju Cancun, Meksiko pada Selasa (5/8/2025). Seorang penumpang melalui forum Redit mengisahkan pengalaman pesawat terlambat terbang selama empat jam.
Dia bilang awalnya, kru kabin mengumumkan keterlambatan itu disebabkan oleh masalah teknis. Setelah proses pengecekan, penumpang bisa boarding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, pesawat tidak bisa langsung terbang. Setelah berada did alam pesawat selama 40 menit, diputuskan pilot dan pramugari batal terbang. Mereka meminta pilot dan pramugari pengganti.
Sementara itu, penumpang diminta keluar dari pesawat dan menunggu di gate sementara kru baru dipanggil.
"Pilot dan kru pesawat khawatir mereka terpapar asap ganja. Jadi kami turun dari pesawat dan menunggu kru baru," kata penumpang itu dikutip dari The Independent, Selasa (12/8).
Setelah beberapa waktu, dia mengetahui bahwa kekhawatiran pilot dan kru kabin itu muncul setelah ada kecurigaan terpapar asap ganja di dalam pesawat. Setelah pemeriksaan diketahui ada penumpang yang mengisap ganja di pesawat.
Nah, pilot pesawat itu takut risiko terpapar asap ganja secara pasif karena berpotensi menyebabkan gagal dalam tes narkoba acak.
"'Saya memiliki sisa karier 30 tahun di United, saya tidak mau mengambil risiko menjalani tes narkoba ketika saya tiba di Houston'," tulis penumpang UA1679 itu menirukan percakapan pilot dan awak kabin yang didengarnya.
"Saat ini saya sedang duduk di terminal SFO, belum ada tanda-tanda kru baru," tulis pengguna Reddit tersebut.
"Keberangkatan awal pukul 08.50, perkiraan keberangkatan saat ini pukul 12.30. Diberi voucher makan senilai USD 15 (Rp 244 ribu) dan mereka telah menyediakan kudapan di gerbang keberangkatan," dia menambahkan.
Kata Pakar soal Tindakan Pilot
Seorang pakar penerbangan Gary Leff memberikan respon atas kejadian itu. Dia mengatakan tindakan pencegahan si pilot agak berlebihan, tetapi dapat dimengerti sepenuhnya.
"Kemungkinan hasil positif dari asap ganja bekas di pesawat yang berventilasi baik sangat rendah," ujar Gary.
"Namun saya masih memahami ketakutan yang tidak rasional mengingat peraturan pengujian narkoba FAA dan kebijakan maskapai tanpa toleransi yang menghukum bahkan paparan yang tidak disengaja jika hasil tes positif,' dia menambahkan.
Hampir semua kadar metabolit ganja yang terdeteksi dalam urine dianggap sebagai hasil tes yang gagal, apa pun alasannya.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun