Tahukah kamu, siapa Bapak Pramuka Indonesia? Jawabannya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, penguasa Jogja. Mari simak kisahnya:
Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran yang tak tergantikan dalam organisasi kepramukaan Indonesia. Dia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Semua itu bermula pada zaman kolonial Belanda. Saat itu, gerakan kepanduan di Indonesia sudah ada seperti Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang berdiri pada tahun 1912.
Namun, pasca kemerdekaan, muncul kebutuhan mendesak untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang ada, menjadi satu wadah nasional yang kuat dan sesuai dengan jiwa bangsa.
Dalam konteks inilah, peran Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjadi sangat sentral. Pada tahun 1960, beliau diangkat sebagai Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan), sebuah posisi yang menunjukkan pengakuan atas kapasitas dan pengaruhnya dalam dunia kepanduan.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka, Arti dan Maknanya |
Setahun kemudian, pada 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Panitia ini beranggotakan empat tokoh penting, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Achmadi.
Bersama-sama, mereka memiliki tugas monumental untuk mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Hasil kerja keras panitia ini kemudian melahirkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961, yang secara resmi menjadi landasan hukum pembentukan Gerakan Pramuka.
Simak Video "Video: Abdul Mu'ti Sebut Manfaat Pramuka Bangun Jiwa Kepemimpinan"
(wsw/wsw)