Ribuan Mahasiswa Baru UI Diajak Peduli Sampah dan Pengelolaan Berkelanjutan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 22 Agu 2025 15:56 WIB
Mahasiswa UI dibekali soal pengelolaan sampah berkelanjutan (dok. UI)
Depok -

Ribuan mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) diajak untuk peduli sampah dan pengelolaannya secara berkelanjutan.

Semua itu dilakukan untuk lingkungan yang lebih baik di masa depan. Dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, para mahasiswa baru itu diberi pembekalan tentang sesi lingkungan hidup yang bertujuan untuk mengenalkan isu keberlanjutan.

Dengan tema 'Zero Waste Starts With You: Pilah Sampahmu Sejak Dalam Pikiran', ribuan mahasiswa baru diajak untuk membayangkan diri mereka sebagai pionir dalam pengelolaan sampah dan inovasi ramah iklim.

Menurut Rico Ricardo Lumban Gaol, Kepala Divisi Community Development Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI), sesi tentang lingkungan itu bukan hanya sekadar orientasi, melainkan momentum untuk mengubah cara pandang generasi muda terhadap pengelolaan sampah.

"Kami tidak hanya mengajak mahasiswa untuk patuh pada aturan, tapi untuk memimpin perubahan dan melanjutkan estafet kebiasaan untuk memilah sampah sejak dari awal, bahkan memilah sejak dalam pikiran," ujar Rico, Jumat (22/8/2025).

Dalam pemaparannya, Rico mengajak mahasiswa merefleksikan kembali cara pandang terhadap sampah dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi berdurasi 33 menit itu dibuka dengan pemutaran film pendek yang mengangkat krisis sampah di Indonesia dan peta jalan UI menuju kampus zero waste pada tahun 2029.

Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan presentasi storytelling yang menekankan bahwa persoalan sampah adalah persoalan sistemik.

Rico menyoroti 7 komponen kunci dalam inisiatif pengelolaan sampah berkelanjutan yaitu Kepemimpinan, Kesadaran, Sarana, Regulasi, Teknologi, Organisasi, dan Pendanaan.

Mahasiswa baru UI juga diajak mengikuti permainan komunal 'Dinamika Tong Sampah'. Tiga peserta akan dipanggil maju ke depan untuk diuji kemampuan mereka dalam memilah sampah ke dalam tiga jenis tempat sampah yaitu organik (hijau), daur ulang (kuning), dan residu (merah).

Menjelang akhir sesi, ribuan mahasiswa baru itu diberi post-test bertajuk kuis berhadiah untuk mengukur pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan. Sebelum akhirnya mereka melakukan sesi dokumentasi bersama sebagai simbol komitmen kolektif menuju kampus berkelanjutan.

"Kami berharap momen singkat ini dapat menjadi benih keterlibatan jangka panjang, karena mungkin saja di antara mereka ada sustainability engineers, waste entrepreneurs, atau perancang kebijakan masa depan," tutup Rico.

Isu lingkungan dan pariwisata berkelanjutan memang tengah menjadi perhatian. Berdasarkan laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) atau Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan dan UN Tourism, ada 642 proyek pariwisata hijau senilai USD 66,4 miliar dari 2018 hingga 2024 di kawasan Asia Pasifik.



Simak Video "Video: KLH bakal Keluarkan SOP Pengelolaan Sampah Program Makan Bergizi"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork