Pemerintah di kaki Gunung Fuji diberi wewenang untuk menolak pendaki yang memakai sandal hingga membawa perlengkapan yang tak memadai. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi resiko cedera atau kecelakaan.
Dilansir dari Straits Times, Selasa (2/92025) pejabat Prefektur Yamanashi telah diberi wewenang untuk menolak pendaki yang mengenakan sandal atau perlengkapan lain yang tidak pantas di Jalur Yoshida Gunung Fuji, rute terpopuler di kalangan wisatawan. Meskipun ini bukanlah aturan baru, namun tetap masih banyak turis yang mendaki dengan perlengkapan tidak memadai.
Peraturan pun direvisi dengan arahan baru memungkinkan pejabat menolak pendaki yang tidak mengikuti instruksi penggunaan perlengkapan. Sejak musim pendakian dibuka pada bulan Juli, pejabat telah memberikan panduan kepada lebih dari 800 orang.
"Gunung Fuji adalah gunung yang berbahaya dengan perubahan cuaca yang ekstrem. Demi alasan keamanan, kami tidak dapat mengizinkan masuk tanpa perlengkapan yang memadai," kata seorang pejabat dari Kelompok Promosi Pariwisata Gunung Fuji dari Departemen Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga Prefektur Yamanashi.
Pada tanggal 15 Agustus, pengelola memberikan instruksi kepada para pendaki dan setelah menerima instruksi, seorang mahasiswa Tiongkok berusia 27 tahun dari Distrik Nakano, Tokyo, yang tidak memiliki celana hujan, membeli celana tersebut dari toko terdekat.
"Saya kurang memahami Gunung Fuji. Saya akan mendaki dengan hati-hati," ujarnya sebelum memulai pendakian.
Mulai musim lalu, prefektur memberlakukan peraturan pendakian, termasuk biaya masuk dan penutupan gerbang pada malam hari. Praktik mendaki di malam hari yang sebelumnya menjadi masalah besar, sebagian besar telah teratasi.
Namun, masih banyak pendaki yang mencoba mencapai puncak dengan pakaian yang meliputi sandal, kaus, dan celana pendek. Bahkan ketika petugas prefektur memperingatkan mereka di awal pendakian, beberapa turis asing dilaporkan berdebat dengan petugas atau mengabaikan peringatan.
Karena masalah ini, pada bulan Maret, prefektur merevisi peraturan tentang peraturan jalur pendakian. Secara eksplisit disebutkan bahwa petugas prefektur dapat menolak masuk pendaki dengan perlengkapan ringan sesuai kebijakan mereka.
Fuji Rangers yang memberikan panduan keselamatan kepada para pendaki juga diberi wewenang yang sama.
Aturan berpakaian lengkap ini tak sekedar gaya-gayaan saja. Puncak Gunung Fuji seringkali mencapai suhu di bawah 5 derajat Celcius bahkan di musim panas, dengan suhu turun di bawah titik beku pada awal Juli dan akhir Agustus.
Sekitar 15 petugas prefektur dan ranger bergiliran berjaga di pos kelima jalur pendakian, mengimbau para pendaki yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk membelinya di toko-toko terdekat. Perlengkapan ini termasuk jas hujan dengan bagian atas dan bawah terpisah, pakaian untuk cuaca dingin, dan sepatu bot hiking yang sesuai.
Para petugas telah memberikan panduan kepada total 864 pendaki antara 1 Juli hingga 14 Agustus. Hampir semua pendaki mengikuti instruksi dan mendapatkan perlengkapan yang diperlukan.
Terkait masalah pendaki dengan perlengkapan ringan, Prefektur Shizuoka telah mewajibkan pendaki untuk menonton video edukasi terlebih dahulu mulai musim ini.
Simak Video "Video: Penampakan Gunung Fuji yang Akhirnya Bersalju"
(sym/fem)